ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah video yang menampilkan bos perusahaan taksi di Malaysia tengah emosi beredar luas di jagad maya . Dia mengecem masuknya Gojek ke Negeri Jiran tersebut. Sangking geramnya, layanan Gojek dituding untuk negara miskin.
Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal untuk menerima Gojek.
“Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia,” ujarnya mengutip MSN, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Shamsubahrin mengatakan, pemerintah seharusnya tidak mendorong anak muda untuk menyediakan layanan sepeda motor sebagai pilihan mereka untuk mendapatkan penghasilan. Dia mengatakan ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda.
“Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberikan kesempatan kerja yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Gojek hanya untuk negara miskin.
“Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, negara-negara lainnya sudah menolak Gojek masuk. Bahkan dirinya menyebutkan Singapura salah satu yang menolak.
“Di Thailand, di India, di Kamboja Gojek berhenti. Singapura, Gojek tidak dibolehkan angkat penumpang menggunakan motor dan mobil,” ujarnya.
Menurutnya, Malaysia adalah negara yang kaya. Anak muda di negeri Jiran tersebut tidak kan mengikuti lowongan yang ditawarkan Gojek.
“Kita negara kaya, anak muda kita tidak merepat (ikut) seperti Indonesia,” ujarnya.
Dirinya pun menyindir akan anak muda di Indonesia, di mana bila Indonesia negara yang bagus maka anak mudanya tidak akan bekerja keluar negeri. “Kalau di Indonesia anak muda bagus harusnya tidak keluar negeri mencari kerja,” ujarnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post