ASIATODAY.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini sebagai pandemi global. Artinya, corona telah menjadi penyakit menular dari satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan hal itu setelah sebelumnya ia tidak menggunakan kategori itu selama beberapa minggu.
“WHO mengawasi wabah ini sepanjang hari penuh dan kami sangat khawatir karena tingginya tingkat penyebaran dan tingkat keseriusan, dan khawatir karena minimnya tindakan yang diambil. Oleh karena itu, kami menetapkan bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi, global” kata Ghebreyesus dalam keterangan resmi pada Rabu (11/3/2020).
Pandemi terjadi ketika suatu penyakit menular dengan mudah menjangkiti satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.
Namun demikian, kata Dr Tedros, pemerintah berbagai negara belum terlambat mengambil tindakan.
“Semua negara dapat mengubah perkembangan pandemi ini,” jelasnya.
Pemerintah di masing-masing negara harus “menjaga keseimbangan antara melindungi kesehatan, mengurangi gangguan dan menghormati kehidupan manusia”.
Penggunaan istilah pandemi, lanjutnya, tidak mengubah langkah-langkah yang ditempuh WHO dan tidak mengubah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing negara.
“Setiap hari kami menyerukan kepada negara-negara untuk menempuh langkah mendesak dan berani. Kami telah mengeluarkan peringatan secara jelas dan keras.”
Meski sudah pandemi, bukan berarti situasi ini tidak bisa dikontrol. Ketika pandemi artinya menjadi wake-up call, atau tanda untuk beraksinya bagi semua negara agar tidak menyerah tidak peduli seberapa besar angka kasus yang terjadi.
Intinya, negara-negara yang mengalami kasus infeksi virus corona/COVID-19, diinstruksikan untuk tetap melanjutkan upaya-upaya yang telah disarankan untuk dilakukan. Artinya, negara-negara di dunia harus melakukan upaya lebih lagi, salah satunya meningkatkan respon.
Penggunaan kata pandemi, mengutamakan betapa pentingnya negara-negara di dunia, untuk mengambil tindakan darurat merespon outbreak yang terjadi di negara mereka masing-masing. Sehingga kini kasus virus korona/COVID-19 menjadi tanggung jawab semua orang.
Tedros mengatakan jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat selama dua minggu terakhir.
Italia bahkan sudah berstatus lockdown, mengatakan bahwa semua pertokoan akan ditutup kecuali toko makanan dan obat-obatan. Begitu juga perusahaan yang tidak esensial, juga akan ditutup.
Situasi ini diumumkan sebagai lockdown paling sulit yang ada di benua Eropa. Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan bar-bar, restoran, kafe, hairdressers tidak dapat menjamin jarak di antara para konsumen.
Begitu juga Indonesia, sejauh ini sudah 34 orang terinfeksi virus corona/COVID-19, satu di antaranya meninggal dunia. Di mana saja, Anda harus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus korona/COVID-19 dengan berbagai upaya, seperti menjaga kebersihan diri dan imunitas. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post