ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri dan Menteri untuk Perempuan Australia Marise Payne, serta Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dipercaya menjadi ketua bersama pada Dialog Pemimpin Perempuan Asia Tenggara (ASEAN) yang pertama.
Dialog ini akan menyediakan platform bagi para pemimpin perempuan di bidang politik, bisnis, serta masyarakat untuk bertukar pandangan dan berbagi ide.
Para peserta nantinya akan membahas tantangan bersama, pendekatan kebijakan, dan kerja sama dalam kesetaraan gender, serta dampak covid-19 pada perempuan dan anak-anak.
“Kedua menteri berkomitmen untuk melindungi hak perempuan dan anak-anak serta memastikan mereka memiliki akses penuh pada kesempatan-kesempatan sosial dan ekonomi di seluruh kawasan,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Menlu Retno dan Payne, dinilai memahami dampak kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi yang signifikan dari krisis covid-19 di Australia, Indonesia, dan kawasan yang lebih luas.
“Termasuk dampak yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan,” demikian kedubes Australia.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan tertulis mengatakan, peran perempuan sangat penting untuk menciptakan respons yang komprehensif, dan inklusif terhadap pandemi.
“Perempuan telah menjadi agen perubahan, seiring dengan upaya untuk menciptakan kondisi new normal di era pasca pandemi,” tuturnya.
Retno optimis bahwa dialog ini akan berkontribusi pada promosi berkelanjutan atas kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di Asia Tenggara dan Australia.
“Hasil dialog diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat upaya serupa yang sedang dilakukan di forum-forum regional dan internasional lainnya, seperti PBB, G20, dan ASEAN,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post