ASIATODAY.ID, NEW DELHI – Militer India dan China sepakat akan mundur dari daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan Himalaya barat yang terpencil pada 12 September.
India dan China sepakat mengurangi ketegangan militer yang telah meletus menjadi bentrokan kekerasan pada beberapa kesempatan sejak Mei 2020.
Kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan dengan kata-kata yang sama pada hari Kamis yang mengumumkan keputusan tersebut, yang akan membuat pasukan India dan China mundur dari daerah perbatasan yang disengketakan di lembah Sungai Chang Chenmo.
“Pada 8 September, menurut konsensus yang dicapai dalam pembicaraan tingkat komandan putaran ke-16 antara China dan India, pasukan garis depan militer China dan India di Ganandaban mulai melepaskan diri secara terencana,” kata Kementerian Pertahanan China seraya menambahkan bahwa langkah itu “kondusif untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan.”
New Delhi juga menyatakan keputusan itu akan membantu mempromosikan “perdamaian dan ketenangan” di kawasan itu, menggemakan pernyataan Beijing.
Penarikan itu terjadi setelah serangkaian pertempuran perbatasan antara pasukan India dan China yang dimulai pada musim semi 2020, menyusul perselisihan teritorial yang sudah berlangsung lama.
Beberapa bentrokan melibatkan perkelahian antara kedua belah pihak dan menyebabkan korban, termasuk kematian di antara militer China dan India.
Namun, pejabat India yang dikutip di media lokal mencatat bahwa beberapa “titik gesekan” masih tetap ada di sepanjang perbatasan, termasuk di Demchok dan Depsang, menambahkan bahwa New Delhi akan terus menekan China untuk mengosongkan daerah tersebut.
Ketegangan di wilayah perbatasan yang jarang penduduknya mulai meningkat pada awal 2020, setelah New Delhi menuduh pasukan China maju ke wilayah yang diklaim India.
Beijing membantah tuduhan itu, alih-alih menyalahkan India atas lonjakan permusuhan, membuat kedua negara dalam kebuntuan sejak itu.
India dan China sebelumnya berperang atas wilayah yang disengketakan pada tahun 1962, tetapi gagal menyepakati perbatasan yang jelas sesudahnya, memicu kontroversi intermiten selama bertahun-tahun, meskipun bentrokan tahun 2020 adalah yang paling mematikan dalam beberapa dekade. (ATN)
Discussion about this post