• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 25, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028

Kawasan industri PT Ajinomoto Indonesia. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
60 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Besarnya dampak perubahan iklim global membuat perusahaan-perusahaan di dunia berlomba untuk menyelamatkan bumi, salah satunya dengan menekan emisi karbon.

Di kawasan Asia, khususnya di Indonesia, komitmen untuk menerapkan green industri (industri hijau) terus digalakkan.

Salah satunya, PT Ajinomoto Indonesia. Perusahaan ini menetapkan target ambisius dengan berkomitmen menekan emisi karbon sebesar 65.000 – 70.000 ton CO2 (karbon dioksida) pada tahun 2028.

RelatedPosts

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Indonesia Komitmen Lestarikan 6 Situs UNESCO Global Geopark

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

Tahun lalu, perusahaan mampu mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon).

Menurut Yudho Koesbandryo, Factory Manager sekaligus Direktur Ajinomoto Indonesia, salah satu upaya perusahaan  menuju Keberlanjutan Global adalah dengan mengurangi dampak terhadap lingkungan dan upaya untuk melestarikan ekosistem.

“Upaya-upaya tersebut kami terjemahkan ke dalam kegiatan pengurangan emisi karbon (CO2) per unit produksi dan pengurangan konsumsi air per unit produksi di pabrik-pabrik Ajinomoto,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (25/2/2021).

Yudho menjelaskan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi karbon seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.

“Dengan strategi ini, kami berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas udara yang baik bagi lingkungan sekitar, dan juga turut berkontribusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan global,” jelasnya.

Dikatakan, sejak awal perusahaan tidak hanya fokus untuk memberikan kontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan dengan menyediakan berbagai menu bergizi, tetapi juga berkomitmen untuk terus menghargai dan berkontribusi bagi masyarakat melalui kegiatan ASV (The Ajinomoto Group Creating Shared Value) yang berfokus pada keberlanjutan global.

Program Implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam pertemuan G20 di Pittsburgh tahun 2009 tentang Pengurangan Gas Rumah Kaca.

Penyebab utama perubahan iklim adalah meningkatnya jumlah gas rumah kaca (CO2, CH4 dan lain-lain) di atmosfer. Bila tidak dilakukan gerakan pengurangan emisi di Indonesia, maka pada 2020 tercatat emisi CO2 sebesar 2.950 juta ton CO2 ekivalen.

Peningkatan emisi CO2 itu akan menyebabkan peningkatan suhu udara dan pemanasan global secara luas yang dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan perubahan iklim.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan, Laksmi Dewanti mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan di dalam Nationally Determined Contribution atau NDC Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan sistem pembangunan rendah karbon dan tangguh iklim dengan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dibanding emisi baseline (BaU) melalui upaya sendiri dan sampai 41 persen  dengan dukungan internasional.

“Keberhasilan pelaksanaan NDC tidak hanya menjadi tanggungjawab melekat pada pemerintah tapi juga pemerintah daerah, swasta, LSM dan para pemangku kepentingan lainnya.  KLHK terus mendorong itikad dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon oleh pelaku industri, karena upaya pengurangan emisi karbon yang dilakukan tidak hanya akan memberikan manfaat bagi keberlanjutan lingkungan hidup, namun juga manfaat bagi keberlangsungan industri itu sendiri,” imbuhnya. (ATN)

Tags: AjinomotoClimate ChangeEmisi KarbonGlobal WarmingPerubahan IklimSustainable Development Goals
Previous Post

Indonesia Gandeng AFD Kembangkan Eco Fishing Port

Next Post

CDP Dorong Perbankan di Asia Tenggara Jadi Pioner Perubahan Iklim dan Hutan

Related Posts

Relasi AS-China Mencair, Joe Biden dan Xi Jinping Mulai Dialog
Sains & Lingkungan

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

April 18, 2021
Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Jadi Referensi C40 Cities-WHO
Sains & Lingkungan

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

April 17, 2021
INFID Desak Pemerintah Indonesia Berperan Aktif Mengatasi Pemanasan Global
Sains & Lingkungan

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

April 17, 2021
Tekan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp800 Miliar
Sains & Lingkungan

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

April 16, 2021
Selandia Baru Sukses Memutus Penyebaran Covid-19
Sains & Lingkungan

Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Terapkan UU Perubahan Iklim

April 14, 2021
China Hasilkan Emisi Karbon Dioksida Sebanyak 319 Juta Ton pada 2019
Sains & Lingkungan

AS Dorong China Pimpin Aksi Iklim Global

April 14, 2021
Next Post
Potensi Dampak Finansial dari Risiko Terkait Hutan di Indonesia Capai USD10 Miliar

CDP Dorong Perbankan di Asia Tenggara Jadi Pioner Perubahan Iklim dan Hutan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.