ASIATODAY.ID, JAKARTA – Huawei merilis laporan pendapatan untuk periode kuartal ketiga tahun 2019 ini. Dalam laporannya, Huawei menyebut perusahaannya berhasil mengantongi pendapatan sebesar CNY610,8 miliar atau setara dengan Rp1.220 triliun.
Pendapatan Huawei meningkat sebesar 24,4 persen jika dibandingkan dengan kuartal tiga tahun 2018 lalu, dengan margin laba bersih sebesar 8,7 persen. Selama kuartal tiga 2019, Huawei menyebut grup bisnis jaringan masih menjadi kontributor utama dalam pendapatan perusahaannya.
Hal ini didorong oleh peningkatan penggelaran jaringan 5G secara komersial di secara global, meski masih belum merata. karenanya , Huawei melanjutkan kiprahnya di ranah 5G dengan meluncurkan solusi bertajuk 5G Super Uplink.
5G Super Uplink merupakan solusi operator untuk jaringan transport cerdas dan telah tersimplikasi. Selain itu, Huawei menyebut telah bekerja sama dengan sejumlah mitra guna mendukung terbentuknya aliansi bersama pelaku industri lainnya.
Huawei juga mengumumkan pengembangan basis inovasi untuk jaringan deterministik 5G. Inovasi ini diklaim berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan bisnis jaringan Huawei. Sebagai informasi, Huawei telah menandatangani 60 kontrak untuk penggelaran 5G komersial dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi global.
Dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu (19/10/2019), hingga saat ini, Huawei melaporkan telah mengapalkan lebih dari 400.000 Active Antenna Units (AAU) Massive MIMO ke pasar global. Selain itu, Huawei mengklaim lini produksi dan suplai untuk transmisi optik, komunikasi data, dan produk IT lain juga mengalami peningkat stabil.
Geliat Huawei tidak hanya ditunjukannya pada grup bisnis jaringan, sebab Huawei juga meluncurkan Huawei Horizon Digital Platform, platform terbuka yang diklaim Huawei memiliki konvergensi dan efisiensi tinggi.
Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, lebih dari 700 kota di dunia, 228 perusahaan yang tergabung dalam jajaran Fortune Global 500, serta 58 perusahaan di jajaran Fortune Global 100 telah memilih Huawei sebagai mitra mereka dalam mendukung terwujudnya transformasi di perusahaan masing-masing.
Menyusul diumumkannya strategi komputasi perusahaan, Huawei juga merilis Atlas 900, klaster training AI yang tercepat di dunia. Selain itu di kuartal ketiga, Huawei meluncurkan pula layanan klaster Ascend AI.
Disisi lain, sebanyak 112 layanan baru yang diperkuat oleh prosesor Kunpeng dan Ascend, serta Industrial Intelligent Twins karya Huawei. Huawei juga melaporkan prestasi yang diraih oleh grup bisnis konsumer.
Digrup bisnis konsumer, ponsel pintar besutan Huawei tercatat mengalami pertumbuhan yang stabil. Pengapalan ponsel pintar Huawei di kuartal ketiga 2019 telah melampaui 185 juta unit. Pada grup bisnis ini, Huawei mengumumkan peningkatan sebesar 26 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Prestasi lain diraih Huawei dalam bentuk pertumbuhan di lini bisnis lain, termasuk PC, tablet, wearable, hingga produk audio cerdas. Huawei juga mengumumkan ekosistem Huawei Mobile Services juga mengalami perkembangan signifikan.
Saat ini, ekosistem Huawei Mobile diklaim telah menjangkau hingga lebih dari 170 negara dan kawasan, serta secara resmi telah mendapatkan dukungan dari 1,07 juta pengembang dari seluruh dunia. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post