ASIATODAY.ID, HONIARA – Kota Honiara, ibukota Kepulauan Solomon sedang bergolak. Serangkaian kerusuhan pecah di negeri Pasifik itu.
Pemerintah Kepulauan Solomon terpaksa menerapkan penutupan wilayah (lockdown) di Ibu Kota Honiara selama 36 jam ke depan setelah massa yang turun ke jalan mendesak perdana menteri mundur mengamuk hingga membakar sejumlah bangunan.
Perdana Menteri Manasseh Sogavare menyerukan lockdown pada Rabu (24/11/2021) melalui pidatonya di stasiun televisi nasional.
“Lockdown Honiara yang akan berlangsung sampai Jumat pukul 07.00 waktu setempat akan memberikan ruang penegak hukum menyelidiki dengan sungguh-sungguh pelaku kerusuhan hari ini dan mencegah kerusakan lainnya,” kata Sogavare seperti dikutip CNN.
Aksi Demonstrasi di Honiara dipicu oleh luapan amarah warga terkait sejumlah masalah domestik, termasuk janji pembangunan infrastruktur yang belum terealisasi, menurut laporan media lokal.
Puncak amarah itu terjadi pada Rabu ketika demonstran dari seluruh wilayah Solomon, termasuk dari Malaita, bergerak ke Honiara untuk berunjuk rasa.
Saksi mata menuturkan sejumlah bangunan yang dibakar antara lain toko, kantor polisi, hingga atap gedung parlemen yang terbuat dari jerami. Selain pembakaran, para pedemo juga menjarah toko-toko di Honiara.
Kepolisian Kepulauan Solomon pun memerintahkan seluruh warga ibu kota untuk diam di rumah. Orang-orang yang masih berada di sekolah dan perkantoran di minta segera pulang ke rumah.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh jalanan, sekolah, dan perkantoran dapat dibuka kembali segera setelah lockdown. Karena itu, kami meminta warga bekerja sama sampai situasi kondusif,” papar Wakil Komisioner Kepolisian Juanita Matanga.
Saat ini, Kepulauan Solomon juga tengah menghadapi tekanan lainnya terutama atas keputusan pemerintah pada 2019 yang memutus hubungan dengan Taiwan demi membangun relasi diplomatik dengan China.
Selama ini, China memang menentang negara-negara yang berani menjalin hubungan formal dengan Taiwan dan disaat bersamaan memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing.
Sebab, China menganggap Taiwan wilayah kedaulatannya yang membangkang dan ingin memerdekakan diri.
Situasi ini kian mempertajam gejolak di negeri itu.
Sentimen anti-China tampak jelas terlihat ketika lahan usaha milik warga China menjadi sasaran. Protes ini juga dipicu oleh persaingan antar pulau di negara Pasifik itu.
Sebagian besar pengunjuk rasa di Honiara dilaporkan berasal dari pulau tetangga Malaita, di mana orang telah lama mengeluhkan pengabaian oleh pemerintah pusat.
Pemerintah lokal pulau itu juga sangat menentang keputusan Solomon untuk mengalihkan kesetiaan diplomatik dari Taiwan ke China pada 2019. Ini merupakan sebuah langkah yang direkayasa oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare yang menurut para kritikus terlalu dekat dengan Beijing.
Pemimpin oposisi Matthew Wale meminta perdana menteri untuk mengundurkan diri. Dia mengatakan, frustrasi atas keputusan kontroversial yang dibuat selama masa jabatannya telah menyebabkan kekerasan.
“Sayangnya, frustrasi dan kemarahan rakyat yang terpendam terhadap perdana menteri tumpah tak terkendali ke jalan-jalan, di mana oportunis telah mengambil keuntungan dari situasi yang sudah serius dan memburuk,” kata Wale dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (25/11/2021).
Persaingan antar pulau serupa menyebabkan pengerahan pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Australia di Solomon dari tahun 2003 hingga 2017 dan situasi yang sedang berlangsung akan dipantau secara ketat di Canberra dan Wellington.
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya belum didekati oleh pemerintah Solomon untuk meminta bantuan. Pejabat Australia juga telah didekati untuk dimintai komentar.
Terjadi kerusuhan setelah pemilihan umum tahun 2006, dengan sebagian besar Pecinan Honiara diratakan di tengah desas-desus bahwa bisnis yang memiliki hubungan dengan Beijing telah mencurangi pemungutan suara.
Sogavare mengatakan mereka yang terlibat dalam kerusuhan terbaru telah ‘tersesat’ oleh orang-orang yang tidak bermoral. (CNN/AFP)
Discussion about this post