ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global wabah coronavirus (Covid-19) hingga kini belum juga bisa dihentikan.
Sejauh ini, jumlah kasus terinfeksi wabah mematikan ini di seluruh dunia terus meningkat mencapai total lebih dari 700.000. Lonjakan kasus ini didorong meletusnya kasus di Amerika Serikat.
Merujuk situs www.worldometers.info, jumlah kasus di Amerika Serikat melonjak sebanyak 17.591 menjadi 141.169 kasus hingga Minggu (29/3/2020) malam waktu GMT atau Senin (30/3/2020) pagi WIB.
Lonjakan itu memantapkan posisi negara super power itu sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memperpanjang imbauan bagi warga Amerika untuk menjaga jarak sosial satu sama lain (social distancing) hingga 30 April.
Trump sebelumnya bermaksud mendorong banyak warga Amerika untuk kembali beraktivitas normal pada liburan Minggu Paskah, 12 April mendatang.
Kendati demikian, korban akibat infeksi virus corona (Covid-19) semakin bertambah. Pemerintahan Trump memperkirakan puncak kematian akibat pandemi corona di AS akan terjadi hingga dua pekan ke depan.
Direktur National Institute for Allergy and Infectious Disease Anthony Fauci pada Minggu (29/3/2020) mengatakan jutaan warga Amerika dapat terinfeksi virus tersebut dan angka kematian akibat di AS dapat mencapai 100.000.
“Melihat kondisi saat ini, kita melihat 100.000 sampai 200.000 kematian. Tapi, kita tidak bisa membuat proyeksi ketika angkanya terus berubah, kita bisa saja keliru,” paparnya dalam sebuah acara di CNN.
New York merupakan daerah yang paling terdampak Covid-19 di AS, di mana sekitar 56 persen kasus positif disumbangkan oleh negara bagian ini.
Berturut-turut mengikuti AS adalah Italia sebanyak 97.689 kasus, China sebanyak 81.439 kasus, Spanyol sebanyak 80.110 kasus dan Jerman 62.095 kasus.
Secara keseluruhan, total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 720.661 kasus hingga Minggu malam.
Dari sisi jumlah korban jiwa, Italia masih mencatat angka kematian tertinggi yakni 10.779 meninggal dunia, disusul Spanyol
6.803 jiwa, China 3.300 jiwa, Iran 2.640 jiwa, Prancis 2.606 jiwa, dan Amerika Serikat sebanyak 2.458 korban jiwa.
Total, jumlah korban jiwa di seluruh dunia mencapai 33.926 orang. Adapun Indonesia mencatatkan total 1.285 kasus dan 114 korban jiwa.
Meski demikian, dari total lebih dari 700.000 kasus terjangkit virus corona di seluruh dunia, 150.939 orang dinyatakan berhasil sembuh. Sebanyak 535.796 pasien masih terinfeksi, dengan 26.782 di antaranya dalam kondisi serius atau kritis. (ATN)
Discussion about this post