ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Republik Maladewa (Maldives) segera membuka kembali pantai-pantainya bagi para wisatawan, tentunya dengan menerapkan protokol Covid-19.
Menteri Pariwisata Maladewa Ali Waheed mengumumkan bahwa Maladewa akan dibuka kembali mulai 1 Juli.
“Kami berencana untuk membuka kembali perbatasan kami untuk pengunjung pada Juli 2020,” kata Ali melalui keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata Maladewa melansir Times of India, Kamis (4/6/2020).
Negara ini siap menyambut wisatawan dari negara-negara Asia, termasuk India, China, Korea Selatan dan Sri Lanka, dan di Timur Tengah.
Sejumlah maskapai global seperti Emirates, Etihad, dan Qatar Airways juga disebutkan akan memulai operasi komersial dan wisatawan yang tiba dengan pesawat pribadi atau kapal pesiar juga diizinkan masuk ke negara itu.
Namun negara itu tidak akan menjamu tamu dari 12 negara, termasuk Spanyol, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pengunjung yang datang ke negara itu tidak akan dikenakan biaya tambahan.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata setempat juga telah mengusulkan biaya visa turis tambahan dan biaya pendaratan, tetapi sesuai pedoman yang baru ini, tidak ada biaya tambahan akan dikenakan pada wisatawan.
“Kami juga ingin memastikan bahwa tamu-tamu kami tidak akan dikenakan biaya tambahan apapun saat masuk ke Maldives.”
Negara pulau Maladewa adalah salah satu negara yang sebagian besar mengandalkan pariwisata. Sesuai data, bidang industri pariwisata memiliki kontribusi sekitar 28 persen terhadap PDB negara tersebut.
Perbatasan negara Maladewa sempat ditutup bagi wisatawan akibat pandemi Covid-19 mulai Maret 2020. Hal ini membuat timbulnya kerugian besar karena anjloknya pendapatan dari sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata juga mengatakan bahwa negara itu tidak bisa tetap tertutup lama. Jadi pihak berwenang bersama dengan perwakilan industri sedang mempersiapkan pedoman untuk memulai kembali pariwisata di Maladewa mulai Juli. (AT Network)
Discussion about this post