ASIATODAY.ID, JAKARTA – Parlemen Eropa baru saja meloloskan laporan “Hubungan Politik dan Kerja Sama EU-Taiwan” (EU-Taiwan Political Relations and Cooperation) melalui pemungutan suara pada 20 Oktober 2021.
Laporan tersebut menyarankan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) untuk meningkatkan hubungan politik dengan Taiwan.
Uni Eropa melihat Taiwan sebagai mitra kunci dan sahabat aliansi demokrasi di kawasan Indo Pasifik, maka hubungan kemitraan antara Taiwan dan Uni Eropa harus ditingkatkan secara menyeluruh.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik diloloskannya laporan tersebut, yang merupakan laporan tentang hubungan politik dan kerja sama Uni Eropa-Taiwan yang pertama dalam sejarah.
Parlemen Eropa sangat prihatin dengan ancaman militer yang dilakukan China terhadap Taiwan, terutama pada bulan Oktober di mana China telah mengirim lebih dari 150 pesawat militer untuk memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan tanpa izin.
Parlemen Eropa menyerukan China untuk segera menghentikan tindakan tersebut.
Selain itu, Parlemen Eropa menegaskan bahwa Parlemen Eropa sangat menaruh perhatian terhadap keamanan Selat Taiwan, dan menyerukan Uni Eropa, serta negara-negara anggota untuk secara aktif mendorong perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan bersama negara-negara sehaluan.
Terutama apabila China sampai mengambil tindakan terhadap Taiwan dan Laut Selatan, maka tindakan tersebut akan berdampak sangat serius pada hubungan Uni Eropa dengan China.
Laporan tersebut juga menyerukan agar Komisi Eropa segera melakukan evaluasi pelaksanaan Perjanjian Investasi Bilateral (BIA) dengan Taiwan, termasuk penetapan ruang lingkup, pelaksanaan dengar pendapat, dan pekerjaan persiapan lainnya.
Dalam laporan tersebut kembali ditegaskan bahwa Uni Eropa mendukung penuh partisipasi Taiwan sebagai pengamat dalam WHO, UNFCCC, ICAO, dan INTERPOL.
Parlemen Eropa menyebutkan bahwa Taiwan adalah mitra penting Uni Eropa di kawasan Indo Pasifik dalam mendorong perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan beragama, dan meminta Uni Eropa untuk mengirim Perwakilan Khusus Hak Asasi Manusia, dan Utusan Khusus Kebebasan Beragama dan Kepercayaan untuk menghadiri pertemuan di Taiwan.
Tahun ini adalah tahun peringatan ke-10 di mana Uni Eropa menetapkan kebijakan bebas visa Schengen, dan bertepatan dengan momen tersebut, Parlemen Eropa meloloskan laporan Hubungan Politik dan Kerja Sama EU-Taiwan, yang mendukung peningkatan hubungan Taiwan dan Uni Eropa ke tingkat selanjutnya.
“Taiwan akan terus mempererat hubungan persahabatan dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Uni Eropa, serta negara-negara sehaluan lainnya, dan berperan sebagai mitra penting yang tidak tergantikan di kawasan Indo Pasifik bagi Uni Eropa, baik dalam bidang perdagangan, keamanan, dan perlindungan nilai-nilai,” demikian dikutip dari Kemlu Taiwan, Sabtu (23/10/2021). (ATN)
Discussion about this post