ASIATODAY.ID, TAIPEI – Parlemen Eropa pada 20 Januari 2022 meloloskan resolusi darurat “Mosi bersama untuk resolusi mengenai pelanggaran kebebasan dasar di Hong Kong”, dan secara khusus mencantumkan dukungan untuk Lithuania, dan mengecam keras tindak intimidasi yang dilakukan China terhadap Lithuania.
Resolusi tersebut menyerukan Uni Eropa untuk mengambil tindakan demi melindungi Pasar Tunggal Eropa.
Resolusi darurat tersebut menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, demokrasi dan tatanan hukum sebagai inti dari hubungan antara Eropa dan China, serta mengecam keras tindakan China menggunakan intimidasi ekonomi dan ancaman terhadap Lithuania.
Resolusi ini menjelaskan bahwa China telah memberlakukan sanksi de facto terhadap produk-produk Lithuania, melanggar ketentuan WTO, dan merusak prinsip Pasar Tunggal Eropa.
Resolusi ini juga mendorong berbagai pihak untuk menyuarakan dukungan terhadap Lithuania menghadapi intimidasi China.
Parlemen Eropa menegaskan pihaknya akan melihat situasi hak asasi manusia di China sebagai acuan untuk meloloskan perjanjian investasi komprehensif dengan China.
Diloloskannya resolusi tersebut memperlihatkan bahwa Parlemen Eropa menilai tindakan intimidasi ekonomi China terhadap Lithuania adalah hal yang perlu segera ditanggapi.
Permintaan dalam resolusi ini juga telah meraih reaksi dari anggota parlemen lintas partai.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyambut baik langkah konkret Parlemen Eropa dalam mendukung Lithuania.
“Di atas dasar nilai-nilai demokrasi, kebebasan, tatanan hukum dan hak asasi manusia, MOFA akan terus memperdalam hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara sehaluan lainnya, untuk menghadapi tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh otoritarianisme terhadap negara-negara demokrasi,” demikian MOFA.
Sebelumnya, Ketua Bersama Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC), Miriam Lexmann, dan 41 orang anggota Parlemen Eropa lainnya mengirimkan surat pernyataan bersama yang ditujukan kepada pejabat tinggi Uni Eropa, yang berisi kecaman terhadap intimidasi ekonomi dan politik yang dilancarkan Republik Rakyat China terhadap Lithuania, serta menyerukan pimpinan Uni Eropa untuk secara tegas menyuarakan dukungan kepada Lithuania, dan memberikan semua bentuk dukungan yang diperlukan.
Pernyataan tersebut menyebutkan tindakan China yang secara de facto melancarkan sanksi terhadap produk buatan Lithuania dan produk dengan bahan dasar dari Lithuania adalah tindakan yang melanggar ketentuan WTO dan tatanan perdagangan internasional, serta melanggar prinsip pasar tunggal Eropa.
Selain itu, tindakan tersebut bukanlah tindakan intimidasi pertama yang dilakukan China terhadap negara anggota Uni Eropa.
Tekanan yang dilancarkan terhadap Kepala Parlemen Ceko, Miloš Vystrčil, karena berkunjung ke Taiwan, serta kasus-kasus lainnya telah membuktikan tindakan China yang melancarkan tekanan secara tidak masuk akal.
Anggota parlemen Eropa lainnya yang juga turut menandatangani pernyataan tersebut menjelaskan bahwa negara anggota Uni Eropa yang memutuskan untuk mengembangkan hubungan dengan Taiwan mengacu pada kepentingan nasional, nilai-nilai demokratis, dan hak asasi manusia, tidak seharusnya mengalami tekanan dari negara lain.
Baru-baru ini, Lithuania dan Taiwan memutuskan untuk saling mendirikan kantor perwakilan, dan tindakan tersebut tidak bertujuan untuk menantang prinsip satu Tiongkok. Hal tersebut juga telah ditegaskan dalam laporan Kerja Sama dan Hubungan Politik Taiwan-Uni Eropa yang dikeluarkan pada tanggal 21 Oktober 2021.
Mengenai intimidasi yang dilancarkan oleh China terhadap Lithuania dan Uni Eropa, Uni Eropa harus mengambil tindakan untuk mencegah arogansi China terhadap Lithuania dan negara Uni Eropa lainnya semakin menjadi-jadi.
Surat pernyataan bersama tersebut telah memperoleh tanggapan dari 5 partai besar dalam Parlemen Eropa, dan anggota parlemen teras dari 18 negara anggota.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa mengambil tindakan untuk menentang arogansi China sudah menjadi konsensus lintas negara dan lintas partai dalam Parlemen Eropa.
“Sebagai mitra kerja sama dan sahabat Lithuania, Taiwan akan terus memperdalam hubungan kerja sama bilateral dengan Lithuania,” kata MOFA. (ATN).
Discussion about this post