ASIATODAY.ID, JAKARTA – Langkah Pemerintah Indonesia menghentikan
ekspor gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) ke Singapura tahun 2023 disambut antusias kalangan parlemen.
Namun anggota DPR RI meminta kepada pemerintah agar langkah itu dipercepat dan tidak perlu menunggu 2023.
Pasalnya, kebutuhan dalam negeri memerlukan pasokan gas yang lebih banyak. Beberapa industri misalnya pupuk bahkan mengalami kekurangan pasokan gas sebagai bahan baku.
Menurut anggota Komisi VII DPR Fraksi PDIP Fallah Amru, implementasi penyetopan tersebut terlalu lama jika harus menunggu tahun 2023. Fallah ingin agar pasokan gas yang diproduksi dimaksimalkan untuk kepentingan di dalam negeri.
“2023 itu terlalu lama. Kalau kita maksimalkan pasokan ke dalam negeri itu kan lebih bagus,” kata Fallah dalam rapat dengar pendapat bersama Ditjen Migas, SKK Migas dan BUMN Pupuk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Fallah mengatakan jika tetap dilakukan di 2023, dirinya meminta agar pemerintah memikirkan alternatif agar pasokan industri di dalam negeri tidak menjadi makin kritis.
Senada dengan Fallah, Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin juga mempertanyakan penyetopan ekspor gas yang baru akan dilakukan empat tahun mendatang.
“Kenapa baru dihentikan di 2023,” ujar Alex.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan meningkatkan penggunaan gas bumi dalam negeri dengan menghentikan pasokan gas bumi ke Singapura dari Lapangan Suban Blok Corridor yang digarap ConocoPhillips.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan penghentian tersebut dilakukan saat kontrak ekspor tersebut berakhir di 2023. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah yang ingin meningkatkan penggunaan gas bumi di dalam negeri.
“Gas masih banyak di Sumatra, suplai ke Singapura berakhir 2023 akan ditarik ke dalam negeri,” kata Arifin.
Arifin mengatakan gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke pipa Duri Dumai, kemudian dialirkan seluruhnya untuk kepentingan domestik, khususnya Pulau Sumatra. Tak hanya itu, Pulau Sumatra akan dipasok dari tambahan beberapa sumur yang saat ini masih dalam penjajakan pembelian gas.
Selain wilayah Sumatra, menurut Arifin, pasokan gas juga akan dialirkan ke Jawa melalui sejumlah ruas pipa, yaitu Gresik-Semarang-Cirebon-Jakarta, dengan bersumber dari Blok Saka Kemang dan Jambi Merang. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post