ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia akhirnya mengesahkan Undang-Undang (UU) Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Pengesahan UU IA-CEPA ditetapkan dalam rapat paripurna yang digelar Kamis sore (6/2/2020).
Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan, dengan pengesahan Undang-Undang IA-CEPA ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial baik di tingkat kawasan maupun di tingkat internasional.
“Setiap bentuk kerja sama ekonomi komprehensif, termasuk IA-CEPA yang akan diterapkan oleh Indonesia, harus mampu memberikan solusi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan domestik,” jelas Putu.
Menurut Putu, dengan ditetapkannya UU tersebut Pemerintah Indonesia bisa memperhitungkan skema yang tepat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan peluang dalam memperkokoh pondasi ekonomi nasional.
Pemerintah juga harus mengutamakan skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta koperasi sebagai pelaku utama penggerak implementasi IA-CEPA.
Pemerintah juga diingatkan untuk menjaga daya saing produk Indonesia sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor secara signifikan. Putu juga meminta pemerintah mempersempit jurang defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Australia.
“Pemerintah harus memastikan bahwa IA-CEPA ini memperjuangkan berbagai kepentingan rakyat Indonesia,” kata Putu.
Jokowi ke Australia
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke Australia pada 9 dan 10 Februari mendatang. Kunjungan kenegaraan ini juga merupakan bagian dari pertemuan tahunan pemimpin kedua negara tersebut.
“Salah satu agendanya yang akan dibahas kedua pemimpin tentang Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Akan ada peluncuran plan of action sebagai acuan pelaksanaan comprehensive strategic partnership,” terang Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, dalam keterangannya, Jumat (7/2/2020).
Menurut Faizasyah, penyelesaian ratifikasi ini merupakan salah satu yang ditunggu kedua negara. “Semoga langkah yang kita sebutkan plan of action yang kita tunggu bisa cepat selesai,” imbuhnya.
Direktur Asia Timur dan Pasifik Santo Darmosumarto mengatakan, selain membahas IA-CEPA, kedua pemimpin juga rencananya akan membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
“Isu-isu tersebut telah menjadikan kunjungan ini penting bagi hubungan bilateral kedua negara,” imbuhnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post