ASIATODAY.ID, NUKU’ALOFA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (18/1/2022) melaporkan adanya 3 Korban jiwa dalam bencana tsunami akibat erupsi Gunung api bawah laut di negeri Tonga.
Menurut Koordinator PBB untuk wilayah Pasifik, Jonathan Veitch, dua kematian telah terkonfirmasi, namun masih banyak wilayah Tonga yang belum dapat dihubungi karena terputusnya jaringan komunikasi.
Gugus pulau Ha’apai juga termasuk wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur komunikasi dan internet.
“Angkatan Laut Tonga sudah pergi ke sana. Semoga mereka segera mengirim kabar,” ujar Veitch.
Salah satu kematian yang terkonfirmasi di Tonga adalah seorang warga negara Inggris bernama Angela Glover. Pihak keluarga mengatakan, jasad Angela Glover telah ditemukan setelah sebelumnya tersapu gelombang tsunami di Nuku’alofa — ibu kota Tonga.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru juga telah mengonfirmasi dua kematian di Tonga, termasuk satu warga Inggris.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Kepolisian Tonga telah menginformasikan Komisaris Tinggi Selandia Baru di sana, bahwa korban tewas yang sudah terkonfirmasi berjumlah dua orang,” kata pihak kementerian, dilansir dari laman nzherald.co.nz.
Angela Glover dikabarkan tersapu tsunami saat berusaha menyelamatkan anjing-anjing peliharaannya di Nuku’alofa.
Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengaku telah mendeteksi sinyal darurat dari Tonga, tepatnya di dua pulau bernama Fonio dan Mango.
Menurut data Pemerintah Tonga, 36 orang tinggal di Mango dan 69 di Fonoi.
OCHA mengonfirmasi ada beberapa korban luka, namun menekankan bahwa pemeriksaan resmi mengenai skala kerusakan atau jumlah korban belum bisa dilakukan karena terputusnya jaringan telekomunikasi di Tonga.
“Aktivitas vulkanik lanjutan belum dapat dikesampingkan,” imbuh OCHA. (ATN)
Discussion about this post