• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, December 1, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home CULTURE

Pesona Subak Bali Menghiasi Google Doodle

by Redaksi Asiatoday
June 29, 2020
in CULTURE
Reading Time: 1 min read
A A
0
Libur Tahun Baru, Bali Masuk Destinasi Populer di Asia Pasifik untuk Dikunjungi

Wisata Ubud, Bali. Foto : baliexplorer

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Mesin pencarian Google hari ini tampil tak biasa. Pesona Subak Bali menghiasi sampul konten Google Doodle.

Jika Anda mengarahkan pointer mouse ke atas gambar Google Doodle maka akan tampil informasi bertulikan “Celebrating Subak”. Subak yang dimaksud adalah sistem iriagis lahan pertanian atau sawah di Bali yang dibentuk menjadi sawah bertingkat.

Desain Google Doodle hari ini rupanya terinpspirasi dari lukisan seniman bernama Hana Agustine. Lukisan ini dibuat karena subak Bali berhasil diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

RelatedPosts

‘The Archipelago Street’, Indonesian Artwork Exhibited at UNESCO Headquarters

Mojokerto as the Full of Majapahit Greatness Begins to Go International

Cosmological Axis of Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Dunia UNESCO

Di tanggal 29 Juni 2012, UNESCO mengakui bahwa subak Bali masuk dalam daftar warisan dunia yang dimiliki oleh Indonesia. Sistem irigasi yang membuat lansekap alam menarik ini diakui sudah diterapkan oleh masyarakat Pulau Bali sejak ribuan tahun lalu.

Subak sendiri tidak hanya dipahami masyarakat lokal Bali sebagai sistem irigasi lahan pertanian. Subak diyakini dalam filososi Bali sebagai bagian dari Tri Hita Karana atau tiga hal yang memberikan kesejahteraan bagi manusia.

Tri Hita Karana terdiri dari hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Dikutip dari laman situs Historia.id, kata subak diyakini bentuk modern dari kata suwak yang menjadi bukti sistem ini sudah diterapkan dan dikenal sejak lama.

Suwak ditemukan dalam Prasati Pandak Badung dari tahun 1071 dan Prasasti Klungkung dari tahun 1072. Menurut penelitian Ketut Setiawan dalam tesis untuk Universitas Indonesia, kata “su:” berarti baik dan “wak” untuk pengairan. (ATN)

Tags: BaliBali TourismUNESCO
Previous Post

Anggun C Sasmi, Seniman Pertama di Asia Masuk 100 Artis Favorit di Prancis

Next Post

Ditopang Emas dan Nikel, Antam Raih Penjualan Rp5,20 Triliun di Kuartal I/2020

Next Post
Kolaborasi China, Antam Bangun Lima Smelter Senilai Rp102 Triliun

Ditopang Emas dan Nikel, Antam Raih Penjualan Rp5,20 Triliun di Kuartal I/2020

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia and OceanX Collaborate to Increase Marine Potential
  • 13 UN Agencies Fully Support the Indonesian Archipelago Capital (IKN) Project
  • Indonesia Offers Special Economic Zones to Become Singapore’s Investment Base
  • Clean Energy Ambition, What is the Fate of Indonesian Coal?
  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist