ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah tawaran kerjasama datang dari Pemerintah Malaysia untuk Pemerintah Indonesia yang saat ini tengah ‘sibuk’ dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Tawaran itu bukan tanpa dasar. Pasalnya, Malaysia pernah sukses mengeksekusi agenda serupa, memindahkan ibu kota negara dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
“Ide memindahkan ibu kota ini sangat bagus dan posisinya strategis. Ini diperlukan untuk memberikan keseimbangan pada pembangunan Indonesia,” terang Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar, Senin (26//82019).
Dubes Zainal mengungkapkan, akan sangat senang jika Pemerintah Indonesia mengundang Pemerintah Malaysia untuk berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru.
“Kita akan mengajak investor Malaysia, perusahaan Malaysia untuk berinvestasi pada konstruksi dari ibu kota baru ini,” imbuhnya.
Dia mengatakan Malaysia sangat terbuka untuk berbagi pengalaman kepada Indonesia mengenai pemindahan ibu kota. Pasalnya, Malaysia telah berhasil memindahkan ibu kota dari Kuala Lumpur ke Putrajaya pada tahun 1999. Kala itu, problematika yang dihadapi Kuala Lumpur sama seperti Jakarta, macet, banjir, dan jumlah penduduk padat.
Setelah berbagai pertimbangan lokasi yang dinilai layak adalah Putrajaya. Putrajaya kemudian resmi menjadi pusat administrasi pemerintahan Malaysia pada tahun 1999. Putrajaya diambil dari penggalan nama Perdana Menteri Malaysia pertama, Tunku Abdul Rahman Putra.
Putrajaya dipilih karena jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Kuala Lumpur. Selain itu, populasi Putrajaya saat itu jauh dari kata padat.
Kilas Balik
Ide pemindahan ibukota Malaysia dari Kuala Lumpur ke Putrajaya diinisiasi oleh Perdana Menteri saat itu sekitar tahun 1994. Setahun kemudian pada tahun 1995 di bulan April, dimulai pembangunan ibukota baru Malaysia yang berlokasi di sebuah kawasan bekas perkebunan kelapa sawit, 25 kilometer dari kota Kuala Lumpur.
Di atas lahan seluas 4.931 hektar kemudian dibangun sebuah kota bernama Putrajaya yang diambil dari nama Perdana Menteri pertama Malaysia yaitu Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj. Dan Malaysia memindahkan ibukota pemerintahannya pada tahun 1999.
Kota Putrajaya dibangun dengan filosofi Human to human, Human to nature serta Human to God. Human to human yang artinya pembangunan kota Putrajaya harus mencakup hubungan antara manusia dengan manusia. Maka di Putrajaya bukan hanya dibangun fasilitas perkantoran saja tapi juga dibangun perumahan-perumahan baik itu apartemen, townhouse, serta kondominium yang diperuntukkan hanya untuk pegawai-pegawai negeri mereka dengan fasilitas peminjaman yang sangat murah.
Sehingga diharapkan pegawai negeri mereka tidak terlalu jauh dari tempat mereka bekerja, dan tidak ada alasan untuk terlambat masuk kerja dengan alasan macet di jalan.
Sedangkan filosofi Human to nature adalah pembangunan kota ini tidak melupakan konsep pelestarian alam sekitar. Akan banyak didapati pohon-pohon di seluruh kota Putrajaya ini, sehingga membuat kota ini tidak menjadi gersang. Karena kota ini dibangun pada bekas perkebunan kelapa sawit maka suhu udara disekitar adalah sangat panas adanya, sehingga dibuatlah sebuah danau buatan yang mengelilingi kota Putrajaya.
Asal tahu saja, danau buatan ini bebas dari sampah dan harus sesuai dengan standar ISO. Di kota ini juga dibangun sebuah taman botani yang ditanami sekitar 7000 species tanaman dari seluruh dunia yang diperuntukan bukan hanya khusus untuk pendidikan dan penelitian tetapi juga pariwisata.
Sedangkan filosofi Human to God adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Agama utama di Malaysia adalah Islam. Sehingga prioritas utamanya adalah pembangunan mesjid raya yang diperuntukkan bagi umat muslim untuk bersembahyang dan berinteraksi antar sesama muslim. Masjid raya ini dapat menampung sekitar 15.000 umat.
Sekilas kota Putrajaya adalah sebuah kota yang sangat teratur dan bersih. Walaupun pada hari kerja, jalanan tidak begitu macet. Kantor-kantor pemerintahan berjejer dengan teratur dalam satu komplek dari Departemen Keuangan, Mahkamah Agung serta perkantoran lainnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post