• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Pompeo: Partai Komunis China Predator di Sri Lanka

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
October 29, 2020
in News
2 min read
0
Pompeo: Partai Komunis China Predator di Sri Lanka

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, COLOMBO – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo kembali melontarkan kritik keras terhadap China dalam lawatannya ke Asia.

Yang terbaru, Pompeo mengatakan bahwa Partai Komunis China (PKC) beroperasi sebagai pemangsa di Sri Lanka.

Pompeo tiba di Sri Lanka usai dari India sebagai bagian dari tur yang bertujuan untuk memperkuat sekutu melawan peningkatan politik dan militer China di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

RelatedPosts

China: Indonesia Mitra Kunci di Asia Tenggara

Riset: 80 Persen Perempuan di Dunia Jadi Korban Pelecehan Seksual Melalui Ponsel

Soal Nuklir, Indonesia Serukan AS dan Iran Kerjasama IAEA Penuhi Komitmen JCPOA

Krisis Myanmar: Serikat Pekerja Mogok Total, Ekonomi Lumpuh

Kecelakaan Kereta di Pakistan, 1 Orang Tewas dan 25 Terluka

“Kami melihat dari kesepakatan buruk, pelanggaran kedaulatan dan pelanggaran hukum di darat dan laut bahwa Partai Komunis China adalah predator, dan Amerika Serikat datang dengan cara yang berbeda, kami datang sebagai teman, dan sebagai mitra,” kata Pompeo dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di Ibu Kota, Colombo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/10/2020).

Berbeda dengan India, yang terkunci dalam pertikaian militer dengan China dan merupakan perhentian pertama dalam perjalanan Pompeo, Sri Lanka adalah sekutu dekat Beijing.

China telah menginvestasikan miliaran dolar di pelabuhan dan jalan raya Sri Lanka sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) untuk transportasi dan hubungan energi. Program ini menurut Amerika Serikat dirancang untuk menjebak negara-negara kecil dalam hutang.

Menteri Luar Negeri Sri Lanka Dinesh Gunawardena mengatakan Sri Lanka menginginkan perdamaian dan hubungan baik dengan semua negara.

“Sri Lanka adalah negara netral, non-blok, berkomitmen untuk perdamaian,” kata Gunawardena pada konferensi pers.

“Kami berharap dapat melanjutkan hubungan kami dengan Amerika Serikat dan negara lain,” tukasnya.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo melakukan perjalanan selama seminggu ke Asia Selatan dalam upaya menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi China di kawasan Indo-Pasifik.

Diplomat top AS itu rencananya akan melakukan perjalanan ke New Delhi, India; Kolombo, Sri Lanka; Male, Maladewa; dan Jakarta, Indonesia dari 25-30 Oktober.

Sebelumnya, China marah besar atas aksi Amerika Serikat (AS) yang merangkul India untuk melawan mereka.

Secara spesifik, Beijing mengecam Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang terus menyuarakan retorika bahwa ‘China adalah ancaman.’

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengecam Pompeo yang terus memainkan narasi di kawasan Asia Pasifik dan global, untuk menjadikan Negeri Tirai Bambu sebagai ancaman bagi semua negara.

“Kami mendesak Pompeo untuk tidak menggunakan mentalitas Perang Dingin, dan berhenti mengatakan China adalah ancaman,” kata Wang, dilansir dari Russia Today, Rabu (28/10/2020. (ATN)

Tags: Amerika SerikatIndo Pasifik
Previous Post

Menaker Indonesia Dipercaya Jadi Ketua Forum Menaker se-ASEAN

Next Post

Kemenangan Awal Donald Trump Jelang Pemilu Presiden AS

Related Posts

Soal Nuklir, Indonesia Serukan AS dan Iran Kerjasama IAEA Penuhi Komitmen JCPOA
News

Soal Nuklir, Indonesia Serukan AS dan Iran Kerjasama IAEA Penuhi Komitmen JCPOA

March 8, 2021
Cegah Penyebaran Virus Corona, Hong Kong akan Tutup Perbatasan dengan China
News

AS Kecam Rencana China Ubah Sistem Elektoral Hong Kong

March 7, 2021
Taiwan Sebut China Adalah Ancaman ‘Otoriter’ di Pasifik
News

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

March 5, 2021
AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global
News

AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

March 4, 2021
Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
News

Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan

March 2, 2021
Relasi AS-China Mencair, Joe Biden dan Xi Jinping Mulai Dialog
News

Dominasi China di Pentas Global Tak Bisa Dibendung, Bahkan Oleh AS Sekalipun

March 2, 2021
Next Post
Kemenangan Awal Donald Trump Jelang Pemilu Presiden AS

Kemenangan Awal Donald Trump Jelang Pemilu Presiden AS

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Tertinggi di Dunia, Nilai Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp377,87 Triliun
  • Jelajahi Dubai Bersama Emirates dan Nikmati Akomodasi Gratis
  • PermataBank Raih Pendapatan Rp3,8 Triliun Sepanjang 2020
  • China: Indonesia Mitra Kunci di Asia Tenggara
  • Riset: 80 Persen Perempuan di Dunia Jadi Korban Pelecehan Seksual Melalui Ponsel
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.