ASIATODAY.ID, JAKARTA – Peluang ekspor Indonesia ke Mesir kini makin terbuka lebar. Pasalnya, Pemerintah Mesir baru saja memberlakukan ekonomi.
Menurut Atase Perdagangan Kairo Irman Adi Purwanto Moefthi, Pemerintah Mesir telah menerbitkan sejumlah stimulus nonfiskal yang ditujukan untuk menyelamatkan industri manufaktur dan perdagangan nasional dari dampak wabah Covid-19.
“Kebijakan tersebut berupa penyederhanaan dan pengurangan jumlah larangan untuk aktivitas impor, khususnya bahan baku,” kata Irman melalui keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (12/7/2020).
Stimulus tersebut diberikan kepada perusahaan Mesir yang berstatus sebagai produsen. Produsen produk elektronik rumah tangga dan produk pangan strategis serta produk makanan diberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk mengimpor bahan baku menopang industri dan produksi.
Kebijakan lainnya, Bank Sentral Mesir mewajibkan para importir melakukan metode pembayaran dengan mekanisme cash against document.
Dengan begitu, pihak eksportir diwajibkan menyerahkan dokumen ekspor berupa Sertifikat Keterangan Asal (SKA), sertifikat kesehatan, faktur penjualan barang, daftar pengepakan, konosemen (bill of lading/airway bills), Surat Keterangan Pemeriksaaan Jaminan Mutu Barang, dan dokumen lainnya melalui bank eksportir.
Dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa yang terdiri dari berbagai kalangan, Mesir merupakan pasar yang sangat potensial untuk Indonesia.
Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir adalah minyak sawit, kopi, benang, roda kendaraan, dan minyak palm kernel.
Sedangkan, produk ekspor utama Mesir ke Indonesia adalah kurma dan buah- buahan, pupuk, kalsium fosfat, molases, dan parfum.
“Mesir merupakan pasar yang menjanjikan bagi produk rempah Indonesia. Rempah seperti lada, pala, dan cengkeh sangat dibutuhkan untuk bahan olahan makanan,” jelas Irman.
Sejumlah strategi telah disiapkan untuk memacu ekspor produk Indonesia ke Mesir.
Strategi tersebut antara lain menggalang para pelaku bisnis baru dan lama untuk mengimpor beragam produk unggulan Indonesia melalui penyelenggaraan forum bisnis virtual.
Perwakilan RI juga telah menyediakan direktori eksportir Indonesia secara daring untuk mempercepat diseminasi informasi produk ekspor yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir untuk mempromosikan produknya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar RI untuk Mesir Muhamad Aji Surya yang turut hadir sebagai narasumber menyampaikan, setiap pelaku usaha berpeluang menembus pasar ekspor Mesir meski pandemi masih berlangsung.
“Kemampuan mengintip peluang dimiliki oleh akademisi, mahasiswa, pengusaha, hingga para diplomat. Kemampuan itulah yang akan membuat kita tetap optimis di tengah wabah Covid-19 dan di era normal baru ini. Untuk itu, diperlukan sebuah kecepatan, kreativitas, dan inovasi,” imbuhnya. (AT Network)
Discussion about this post