ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT PP Presisi Tbk. (PPRE) memperluas kontrak pembangunan infrastruktur smelter nikel di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Kontrak tersebut merupakan perluasan dari pembangunan jalan hauling yang tengah dikerjakan oleh perseroan dan bagian dari pengembangan industri hilirisasi nikel terbesar di Indonesia.
Menurut Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar, perluasan kontrak tersebut meningkatkan total kontrak menjadi lebih dari Rp200 miliar. Perluasan kontrak tersebut berkontribusi pada total perolehan kontrak baru hingga akhir April menjadi Rp933 miliar, dimana perolehan kontrak baru emiten berkode saham PPRE ini mencapai 25 persen dari total target kontrak baru sebesar Rp3,7 triliun.
“Dengan adanya perluasan scope of work ini, maka total kontrak yang kami dapatkan dari proyek pembangunan infrastruktur tambang nikel tersebut meningkat menjadi lebih dari Rp200 miliar, yang berkontribusi pada total perolehan kontrak baru hingga akhir April menjadi sebesar Rp933 miliar,” ujar Rully melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/5/2021).
Setelah proyek pembangunan infrastruktur tambang nikel tersebut rampung, perseroan berharap dapat mengerjakan jasa pertambangan (mining services) seperti yang telah dilakukan PPRE di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Direktur Operasi PP Presisi Darwis Hamzah mengungkapkan, perseroan optimis menjadikan jasa pertambangan sebagai sumber pendapatan berulang (recurring income) yang berkontribusi sebesar 20 hingga 30 persen.
“Sebagai truly integrated mining services company, kami optimis menjadikan mining services sebagai sumber recurring income yang berkontribusi sebesar 20 persen sampai 30 persen,” jelas Darwis.
Sebelumnya, PPRE mengungkapkan bahwa lini bisnis dari pekerjaan jasa tambang nikel masuk sebagai rencana jangka panjang perusahaan. Selain untuk menangkap peluang yang besar pada pertumbuhan industri nikel, PPRE juga menyebut hal itu dapat mengoptimalkan okupansi alat berat milik perseroan. Seterusnya, perseroan berpeluang mendapatkan marjin yang lebih baik yang dapat memperkuat struktur keuangan. (ATN)
Discussion about this post