ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menegaskan konsistensinya untuk menutup ekspor mineral mentah (Rawa Material) secara bertahap.
Jokowi menekankan akan terus memacu pembangunan infrastruktur dengan melakukan reformasi di bidang manufaktur dan industri mineral barang olahan. Hilirisasi mineral dan ekspor barang-barang olahan hasil tambang akan terus ditingkatkan demi mendapatkan nilai tambah.
“Bolak-balik saya sampaikan, nikel akan kita setop, bauksit akan kita setop, tembaga akan kita setop, timah akan kita setop, emas akan kita setop untuk tidak diekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah,” tegas Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/1/2022).
Untuk mendukung langkah tersebut, pembangunan berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus akan terus ditingkatkan. Hal itu diharapkan akan menjadi sumber pertumbuhan baru, meningkatkan ekspor manufaktur, dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Jokowi menekankan, kebijakan reformasi struktural akan terus dilanjutkan dengan berfokus pada pembangunan ekonomi berbasis pada ESG yakni Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Pemerintahan).
Selain itu, Kepala Negara juga akan terus mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, pemerintah butuh dukungan para pelaku industri jasa keuangan untuk dapat mengakselerasi langkah tersebut.
“Saya mengharapkan dukungan dari sektor dan industri jasa keuangan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mensukseskan agenda reformasi struktural tersebut,” tandas Jokowi. (ATN)
Discussion about this post