ASIATODAY.ID, JAKARTA – Program Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED) berfokus pada pengembangan keterampilan, menyasar pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Penasihat ISED Project Stefan Erber, Lombok dipilih karena merupakan bagian dari 10 Bali Baru yang dipromosikan untuk pariwisata Indonesia.
“Lombok merupakan salah satu pulau yang memadai untuk memulai sesuatu yang baru. Program ini dapat membuat level Lombok meningkat. Dan pula Lombok merupakan salah satu dari 10 Bali Baru,” terang Erber di Jakarta, baru-baru ini.
Kegiatan ISED 2019 yang saat ini berjalan di Lombok salah satunya pelatihan untuk perhotelan di Lombok. Ketua Indonesian Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat (IHGMA NTB), Ernanda Agung Dewobroto, mengatakan sangat mengapresiasi program ini.
“Di Lombok, khususnya di industri jasa dan perhotelan, kami melihat perlunya peningkatan skill set, baik secara teknis dan juga soft skill. Hal ini diperlukan agar kami dapat menjadi lebih kompetitif di era industri 4.0 ini,” kata Ernanda.
Proyek ISED ini merupakan kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kedutaan Besar Jerman untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia.
“ISED 2019 merupakan suatu wadah di mana seluruh mitra kerja bersama-sama berdialog, berbagi cerita, dan pengalaman terkait seluruh program kerja sama yang akan dan telah kita lakukan,” kata Wakil Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Istasius Angger Anindito.
Dia menambahkan ISED Dialogue tahun ini yang kedua kalinya digelar. Tahun ini, tema yang diambil ISED Dialogue adalah ‘Memajukan Kemitraan Sektor Swasta melalui Pengembangan Keterampilan di Era Industri 4.0’.
Tema ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam program ini, berbagai pelatihan dilakukan salah satunya pendidikan dan pelatihan teknik kejuruan (TVET). (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post