ASIATODAY.ID, ISTANBUL – Ribuan massa di Istanbul, Turki turun kejalan menyuarakan protes dan kecaman terhadap Pemerintah China. Aksi ini sebagai wujud solidaritas atas penindasan umat muslim Uighur, di Xinjiang, China.
Para demonstran bergerak bersama sambil mengusung beragam spanduk bertuliskan pesan “Hentikan Kekejaman.” Mereka juga meneriakan kata-kata “China pembunuh, keluar dari Turkestan Timur” dan Turkestan Timur tidak sendiri.” Turkestan adalah nama yang digunakan warga Uighur untuk Xinjiang.
PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa antara 1 hingga 2 juta orang, sebagian besar etnik muslim Uighur, telah ditahan dalam kondisi yang keras di Xinjiang sebagai bagian dari apa yang disebut Beijing sebagai kampanye anti-terorisme.
China telah berulang kali membantah ada penganiayaan terhadap warga Uighur.
“Perilaku terhormat Mesut Ozil mengilhami kami. Semua orang harus bersuara melawan tiran ini seperti yang dilakukan Mesut,” kata Adem Adil, seorang pemrotes berbaris bersama kerumunan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (21/12/2019).
Sebelumnya bintang sepak bola Jerman keturunan Turki, Mesut Ozil, memposting pesan di media sosial dengan menyebut minoritas Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan. Ia mengkritik tindakan keras China dan diamnya umat Islam sebagai tanggapan.
Turki sendiri di masa lalu menyatakan keprihatinan tentang situasi di Xinjiang, termasuk pada Februari lalu di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, tetapi belum mengomentari aksi Ozil.
Pada KTT Kuala Lumpur, sebuah pertanyaan dari para hadirin tentang perlakuan terhadap orang-orang Uighur diabaikan setelah diajukan ke mimbar yang mencakup Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post