• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, March 24, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Proyek StAR di Raja Ampat, Aksi Nyata Konservasi Hiu Belimbing di Indo Pasifik

by Redaksi Asiatoday
January 28, 2023
in Sains & Lingkungan
3 min read
0
Proyek StAR di Raja Ampat, Aksi Nyata Konservasi Hiu Belimbing di Indo Pasifik

Dua anakan Hiu Belimbing dilepasliarkan di Laguna Wayag, Kawasan Konservasi Kepulauan Waigeo Sebelah Barat, Raja Ampat awal Januari 2023 lalu. Dok KKP

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dua anakan Hiu Belimbing dilepasliarkan di Laguna Wayag, Kawasan Konservasi Kepulauan Waigeo Sebelah Barat, Raja Ampat awal Januari 2023 lalu.

Laguna Wayag Raja Ampat dipilih sebagai situs pelepasan perdana karena merupakan ekosistem dari berbagai jenis Hiu dan Pari, utamanya sebagai daerah pembesaran Pari Manta Karang pertama di dunia.

Selain itu, Laguna Wayag juga menawarkan perlindungan untuk Hiu Belimbing yang saat ini status konservasinya terancam punah (endangered) dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

RelatedPosts

Mahasiswa di Jakarta Protes Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Indonesia Bangun Pusat Riset Pangan di Sumatera

Indonesia Bentuk BIOAct Center

Pelepasliaran anakan Hiu Belimbing ini menjadi upaya nyata konservasi biota laut yang digaungkan melalui proyek peningkatan dan pemulihan populasi Hiu Belimbing (Stegostoma tigrinum) atau StAR (Stegostoma tigrinum Augmentation and Recovery) Project.

Proyek StAR merupakan inisitiaf untuk membangun kembali populasi (repopulasi) Hiu Belimbing Indo-Pasifik yang memiliki keragaman genetik di Raja Ampat melalui translokasi dan restocking yang pertama kalinya dilakukan di dunia.

Kegiatan restocking ini mendatangkan Hiu Belimbing dari Australia melalui dua tahapan yakni 3 individu di tahap pertama yang berhasil hidup mulai dari telur hingga anakan.

Adapun Proyek StAR diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat pada November 2022 lalu.

Profesor. Dr. Charly D. Heatubun selaku Ketua Tim Koordinasi Pelaksanaan Proyek Restocking Hiu Belimbing mengatakan, proyek ini bertujuan untuk melepas atau membebaskan anak hiu belimbing secara khusus oleh institusi asosiasi aquarium dan juga kebun binatang yang nantinya akan dapat membangun populasi Hiu yang sehat dan juga memiliki keanekaragaman genetik di perairan wilayah  Kepulauan Raja Ampat.

“Membebaskan anak hiu belimbing secara khusus oleh institusi asosiasi aquarium dan juga kebun binatang yang nantinya akan dapat membangun populasi hiu yang sehat dan juga memiliki keanekaragaman genetik di perairan wilayah Kepulauan Raja Ampat dan hal ini juga membawa dampak yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan di masyarakat serta menumbuh kembangkan pariwisata berkelanjutan tentang proyek StAR,” jelasnya.

Proyek ini juga mengambil keuntungan bahwa ikan Hiu dapat bertelur dan cangkang telur ini mampu bertahan untuk pengangkutan jarak jauh, sehingga pengiriman bisa terlaksana yang berasal dari akuarium yang berasal luar negeri yaitu Negara Australia, lalu  dari Amerika kemudian di proses lebih lanjut di dalam fasilitas pemeliharaan yang telah dibangun di Raja Ampat.

Kolaborasi berskala global

Raja Ampat sendiri dinilai telah memiliki jejaring kawasan konservasi perairan yang telah mapan, karena itulah dipilih sebagai lokasi implementasi pertama dari Proyek StAR.

“StAR adalah program pelepasliaran Hiu terancam punah pertama di dunia dan ini juga pertama kali Hiu yang lahir dan dibesarkan di aquaria dikembalikan antar-negara untuk pemulihan populasi di habitat aslinya. Kami senang bisa mendukung mitra-mitra di Indonesia dalam kolaborasi internasional yang penting ini, mengantar kembali hiu belimbing ke tempat asalnya, dan memulihkan populasi yang sehat untuk generasi mendatang,” kata Dr. Mark Erdmann, Wakil Presiden Conservation International Asia-Pasifik dari Program Kelautan pada peluncuran Proyek StAR November 2022 lalu.

“Kepemimpinan di tingkat lokal dan kolaborasi internasional adalah kuncinya. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, koalisi global telah berkembang menjadi lebih dari 70 mitra di 13 negara,” kata Dr. Erin Meyer, Chair of the StAR Project Steering Committee, pada acara peluncuran.

“Bersama melalui Proyek StAR kami mengarungi lautan, dan kami baru saja memulai — kami akan memperluas ke spesies lain, wilayah lain karena ada hampir 400 spesies hiu dan pari yang terancam punah.”

Mengingat secara historis hiu belimbing pernah melimpah dengan kemampuan bertahan hidup yang baik, Proyek StAR memperkirakan akan melepas 200-300 individu hiu belimbing untuk memulihkan populasi di Raja Ampat sampai populasinya mampu berkembang secara mandiri dalam jangka waktu 6-10 tahun.

Raja Ampat dipilih karena kesuksesan konservasi yang diakui secara global sebagai suaka bagi Pari manta dan Hiu pertama di Asia Tenggara, yang didukung dengan jejaring yang terdiri dari sembilan kawasan konservasi perairan yang terkelola dengan baik. (ATN)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Hiu BelimbingIUCNKonservasi Hiu dan PariProyek StARRaja AmpatSave OceanStegostoma tigrinum Augmentation and RecoveryThe International Union for Conservation of Nature
Previous Post

Fadli Zon: Tata Kelola Haji di Indonesia Perlu Dibenahi

Next Post

China Catat Lonjakan Perjalanan Jelang Berakhirnya Liburan Festival Musim Semi

Next Post
China Catat Lonjakan Perjalanan Jelang Berakhirnya Liburan Festival Musim Semi

China Catat Lonjakan Perjalanan Jelang Berakhirnya Liburan Festival Musim Semi

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jepang Akhiri Pembatasan Ekspor Bahan Mentah Cip ke Korea Selatan
  • 9 Warga China Tewas Ditembak di Kawasan Tambang Emas di Afrika Tengah
  • Indonesia, Malaysia dan Thailand Komitmen Perkuat Ekonomi di Kawasan
  • Nikel Indonesia Bisa Habis, Hilirisasi Jadi Kunci
  • Pertemuan Pertama ASEAN SOM WG on DMP, Bahas Prosedur Pengambilan Keputusan
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.