ASIATODAY.ID, VANCOUVER – Hasil studi Stand.earth, sebuah perusahaan riset rantai pasokan global mengungkap lebih dari 100 merek fesyen global berkonstribusi terhadap deforestasi hutan Amazon.
Sebagaimana dilaporkan RT, Selasa (30/11/2021), Stand.earth menyebut merek fesyen seperti LVMH, Prada, H&M, Zara, Adidas, dan Nike memiliki koneksi ke penyamakan kulit dan perusahaan lain yang terlibat dalam produksi kulit dan barang-barang kulit yang berkontribusi terhadap deforestasi Amazon.
Para peneliti mencatat bahwa deforestasi hutan hujan Amazon sebagian besar didorong oleh industri ternak, yang pada gilirannya bergantung pada permintaan daging sapi dan kulit.
“Kulit Brasil digunakan oleh penyamakan kulit dan produsen di seluruh dunia untuk membuat produk-produk bermerek yang tak terhitung jumlahnya yang menghadap konsumen termasuk alas kaki dan produk fesyen kelas atas,” klaim studi tersebut.
Dalam “visualisasi rantai pasokan”, Stand.earth menunjukkan bagaimana lusinan merek kelas atas dan kelas atas bekerja dengan prosesor, banyak di antaranya adalah China, yang pada gilirannya menggunakan produk dari penyamakan kulit yang menggunakan kulit Brasil sendiri.
Para peneliti, yang menganalisis hampir 500.000 baris data bea cukai, menemukan bahwa merek termasuk Adidas, Nike, New Balance, Teva, UGG, dan Fendi semuanya memiliki hubungan dengan sapi-sapi Brasil.
Lebih dari 50 merek memiliki banyak koneksi dalam rantai pasokan mereka ke tautan ke eksportir kulit terbesar Brasil, JBS.
Perusahaan tersebut diketahui terlibat dalam deforestasi hutan hujan Amazon, tetapi baru-baru ini berkomitmen untuk mencapai nol deforestasi di seluruh rantai pasokannya sendiri pada tahun 2035.
“Dengan sepertiga perusahaan yang disurvei memiliki semacam kebijakan, [Anda harapkan] itu akan berdampak pada deforestasi. Laju deforestasi semakin meningkat, sehingga kebijakan tersebut tidak berdampak material,” kata Greg Higgs, salah satu peneliti yang terlibat dalam laporan tersebut kepada The Guardian.
Kelompok peneliti mengklaim bahwa deforestasi yang terkait dengan peternakan sapi di Amazon menyumbang hampir 2% dari emisi CO2 global setiap tahun. Di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro, Brasil telah banyak dikritik karena gagal bertindak atas deforestasi hutan hujan yang terus berlanjut. (ATN)
Discussion about this post