ASIATODAY.ID, JAKARTA – Saham PT Ifishdeco Tbk melesat 50 persen atau setara 220 poin dari harga penawaran saat resmi melantai atau melalui aksi pelepasan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun aksi korporasi yang dilakukan Ifishdeco ini diharapkan berdampak positif terhadap transparansi dan laju bisnis di masa mendatang.
Berdasarkan keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode IFSH ini melepas saham sebanyak 425 juta saham atau 20 persen dari total modal disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran Rp440 per saham.
Saat pencatatan perdana, saham IFSH naik 50 persen atau 220 poin ke level Rp660. Saham AGAR ditransaksikan sebanyak 86 kali dengan volume sebanyak 8.515 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp557,78 juta.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuan BEI Kristian S Manullang mengatakan IFSH menjadi perusahaan ke-50 yang tercatat di BEI pada 2019.
Ia berharap dengan aksi ini menjadi modal untuk IFSH mengembangkan bisnis kedepannya.
“Pencatatan ini akan menjadi langkah awal perusahaan untuk memiliki peluang dalam mengembangkan bisnisnya,” terang Kris, dalam keterangannya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (5/11/2019).
Presiden Direktur Ifishdeco Oei Harry Fong Jaya mengatakan dana yang diperoleh dari aksi ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis anak usaha yaitu PT Bintang Smelter Indonesia (PT BSI). BSI berencana down payment pembelian mesin Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Hal itu guna mengembangkan kapasitas produksi mesin pengolahan dan pemurnian bijih nikel untuk menghasilkan produk feronikel.
“Kami yakin dengan sarana dan prasarana yang ada perusahaan bersaing dengan produsen lainnya. Di masa mendatang dengan berkembangnya produksi feronikel, perusahaan siap berkembang,” jelasnya.
Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter. Ifishdeco merupakan perusahaan tambang nikel. Saat ini perusahaan menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang usaha pertambangan biji nikel (nickel ore) yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penjualan bijih nikel.
Tujuan utama perusahaan adalah untuk menggali potensi nikel di Indonesia dan memasarkannya pada pasar dalam negeri dan luar negeri disamping untuk memenuhi kebutuhan ore pabrik pengolahan dan pemurnian Perusahaan Anak (BSI).
Perusahaan merupakan satu-satunya perusahaan penambang nikel yang memiliki akta kepemilikan tanah, Hak Guna Usaha (HGU), Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Amdal dalam satu bendara perusahaan sehingga perseroan memiliki kontrol penuh terhadap lahan yang digarap. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post