• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Selain Bali, Indonesia Bangun Coral Garden di Lombok

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 27, 2021
in Sains & Lingkungan
3 min read
0
Selain Bali, Indonesia Bangun Coral Garden di Lombok

Pengembangan kebun karang di Lombok. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
58 / 100
Powered by Rank Math SEO

Selain Bali, Indonesia Bangun Coral Garden di Lombok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia terus mengembangkan kebun karang sebagai upaya konservasi laut guna mendukung pariwisata Bahari.

Setelah sukses membangun Indonesia Coral Reef Garden/ICRG) di Bali pada Oktober – Desember 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) dan Bank Indonesia (BI) melakukan replikasi ICRG di perairan Gili Meno Lombok Utara. Proses replikasi ini didukung oleh Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat (Kapela NTB).

RelatedPosts

Picu Kontroversi, Konglomerat India akan Bangun Kebun Binatang Terbesar di dunia

CDP Dorong Perbankan di Asia Tenggara Jadi Pioner Perubahan Iklim dan Hutan

Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028

Indonesia Gandeng AFD Kembangkan Eco Fishing Port

Banjir Mengepung Indonesia, Defisit Ekologi Jadi Sorotan

Tema desain yang diambil adalah desain patung garuda dilengkapi struktur fishdome dan hexagonal/spider web. Hal ini juga replikasi tema yang terdapat di Nusa Dua, Bali.

ICRG di Bali melibatkan lebih dari 10 ribu orang dan menghasilkan struktur karang buatan lebih dari 95 Ribu unit di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng.

Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu menyebutkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KKP, BI serta masyarakat setempat. Meski belum semasif di Nusa Dua, kebun karang yang dikembangkan di Lombok Utara menjadi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui Bank Indonesia Cabang NTB.

“PSBI telah membangun kebun karang dengan struktur garuda 1 unit, fishdome 8 unit, dan hexagonal/spider web 100 unit. Selain itu juga dibuat mooring buoy sebanyak 4 unit dengan 20 buah pemberat sebagai penanda lokasi kebun karang” ungkap Tebe dalam keterangan tertulis pada Rabu (27/1/2021).

Lebih lanjut, Tebe menjelaskan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, diberikan juga sarana bantuan berupa 1 unit kompresor bauer junior II dan kamera under water untuk membantu kelompok pengawasan. Ini sekaligus melengkapi bantuan yang diberikan KKP kepada Kapela NTB berupa alat selam dan tabung sebanyak 8 unit pada 2019.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda, menambahkan replikasi ICRG Bali menunjukkan bahwa ICRG membawa pesan positif bagi pelestarian ekosistem karang, atraksi wisata bahari baru dan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di masa pandemi.

“Atraksi wisata patung garuda di Lombok Utara ini menarik banyak wisatawan untuk terlibat dalam pemeliharaan dan menjadi lokasi swafoto, sehingga menghidupkan aktivitas wisata baru di Lombok Utara” pungkasnya.

Tingkatkan PNBP Perikanan Tangkap

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan tiga program terobosan 2021-2024 dalam rapat kerja perdana dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR Jakarta, Rabu (27/1/2021). Melalui tiga program terobosan ini, KKP menargetkan peningkatan pendapatan negara dari sektor kelautan dan perikanan hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu prioritas tersebut adalah peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap bisa lebih dari Rp 595 miliar.

Dua prioritas lain termasuk pengembangan perikanan budidaya yang didukung oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut, seperti Kampung Lobster, Lele, Nila, Kakap, hingga Kampung Rumput Laut.

Trenggono menjelaskan, alasannya memilih pengembangan perikanan budidaya demi menjaga ekosistem laut dan darat itu sendiri. Sebab perikanan budidaya yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan penerapan inovasi teknologi. Selain itu, tren dunia juga memilih jalan serupa seperti Jepang, Norwegia, hingga Tiongkok.

“Saya sedang me-review semua. Produksi budidaya dalam 10-15 tahun ke depan akan meningkat tajam, sementara produksi perikanan tangkap akan menurun dengan tajam. Dengan meningkatkan kegiatan budidaya, ekosistem dan populasi ikan di laut akan terjaga sehingga generasi berikut masih akan terpenuhi nutrisinya dari hasil perikanan”, tutur Trenggono.

Dari pengembangan perikanan budidaya ini juga, Trenggono berharap Indonesia memiliki komoditas unggulan kedepannya seperti lobster.

Sementara pemilihan Kampung Perikanan Budidaya bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di masa pandemi. Kampung-kampung budidaya ditargetkan menjadi sumber ekonomi baru, yang tidak hanya diisi oleh kegiatan produksi tapi juga aktivitas ekonomi lainnya.

Capaian 2020

Trenggono juga menyampaikan sejumlah capaikan kinerja KKP pada 2020. Salah satunya dalam kurun waktu Oktober 2019-Desember 2020, KKP berhasil menangkap 100 unit kapal illegal-fishing sebagai komitmen menjaga sumber daya laut dan kedaulatan.

Sedangkan dari sisi akses terhadap modal usaha, realisasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Kelautan dan Perikanan 2020 mencapai Rp 5,26 triliun yang disalurkan kepada 173.355 debitur dengan NPL hanya 0,07 persen.

Kemudian realisasi penyaluran dana kelolaan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 705,28 miliar kepada 18.684 pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Capaian Nilai Tukar pada Desember 2020 telah meningkat dan mencapai lebih dari 100, yakni 102 untuk Nilai Tukar Nelayan, dan 101,24 untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan. Meskipun hal ini sempat turun yaitu pada masa pandemi ketika penerapan PSBB. (AT Network)

Tags: Konservasi LautTerumbu Karang
Previous Post

PANDI Bidik Peringkat Pertama di ASEAN Pengelola Nama Domain

Next Post

Prospek Asia Tenggara Cerah, Sumitomo Corporation Akuisisi Saham Aver Asia

Related Posts

49 Ekor Paus Pilot Mati Terdampar di Pesisir Madura, Jawa Timur
Sains & Lingkungan

49 Ekor Paus Pilot Mati Terdampar di Pesisir Madura, Jawa Timur

February 19, 2021
Proyek SEA Kerjasama Indonesia-USAID Berakhir
Sains & Lingkungan

Proyek SEA Kerjasama Indonesia-USAID Berakhir

February 18, 2021
Indonesia Targetkan 800 Ribu Hektar Kawasan Konservasi Perairan di 2021
Sains & Lingkungan

TSWG Meeting CTI-CFF, Indonesia Dukung Konservasi Ikan Terancam Punah

February 16, 2021
Tak Diragukan, Dunia Mengakui Eksotisme Raja Ampat
Sains & Lingkungan

Kapal Kandas Rusak Terumbu Karang di Raja Ampat

February 14, 2021
Bappenas Rumuskan Platform Multistakeholder Perikanan Berkelanjutan
Sains & Lingkungan

Perubahan Iklim Mengancam Habitat Ikan di Laut Indonesia

February 13, 2021
Perubahan Iklim Ancam Kelestarian Biodiversitas Laut Indonesia
Sains & Lingkungan

Amerika Serikat Ditunjuk Sebagai Ketua International Coral Reef Initiative (ICRI)

February 11, 2021
Next Post
Prospek Asia Tenggara Cerah, Sumitomo Corporation Akuisisi Saham Aver Asia

Prospek Asia Tenggara Cerah, Sumitomo Corporation Akuisisi Saham Aver Asia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jakarta International Stadium, Dirancang Jadi Arena Sepakbola dan Exhibition
  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021
  • Israel Kian Bar-bar, Larang Kumandang Azan di Masjid Hebron
  • Indonesia Diterpa 632 Bencana, 3 Juta Orang Jadi Korban
  • Ribuan Guci Raksasa yang Ditemukan di Kawasan Plain of Jars Laos, Masih Misterius
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.