ASIATODAY.ID, YOGYAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berupaya keras menyelamatkan primata dari ancaman kebakaran hutan. Sejumlah personil rescue telah diterjunkan ke lokasi kebakaran hutan.
Menurut Dirjen Konservasi, Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK Wiratno, spesies primata di Sumatera dan Kalimantan yang terdampak paling parah adalah Orang Utan.
“Kebakaran membuat mereka kehilangan rumah. Ada beberapa yang kena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),” kata Wiratno di sela-sela Simposium dan Kongres Primata Indonesia ke-5 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/9/2019).
Dalam upaya penyelamatan ini kata dia, KLHK juga mengajak peran serta masyarakat setempat. Primata yang berhasil diselamatkan dikirim ke sejumlah tempat rehabilitasi khusus primata seperti di Tabanan, Nyaru Menteng, dan Batubelin. Satwa-satwa endemik ini akan mendapatkan perawatan dan pengobatan intensif sebelum dilepaskan kembali ke alamnya.
“Kita pantau makanannya dan obat-obatan. Kandangnya juga khusus supaya mereka bisa kembali ke alam,” jelasnya.
Saat ini, ada 37 Orang Utan Kalimantan Tengah (pongo pygmaeus pygmaeus) sedang diamankan di Pusat Rehabilitasi Orang Utan Nyaru Menteng, Bukit Batu, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Satwa endemik ini mengalami infeksi saluran napas atas (ISPA) akibat terpapar asap yang menyelimuti Kota Palangka Raya sejak sepekan terakhir. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post