ASIATODAY.ID, JAKARTA – Serbuan impor produk pendingin udara (AC) dari China yang kini membanjiri pasar Indonesia, secara perlahan mulai ‘membunuh’ produsen di dalam negeri.
Pasalnya, produk impor AC OEM (Original Equipment Manufacturing) dari China, kini telah mengisi 80% pasar di Indonesia.
“Produksi AC dalam negeri sejak pandemi hanya mengisi 20% pasar domestik, sisanya 80% produk-produk OEM impor dari China,” kata Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Daniel Suhardiman dalam keterangannya, Senin (21/2/2022).
Dalam 5 tahun terakhir permintaan AC residensial di dalam negeri meningkat terus. Diperkirakan hingga 3 tahun mendatang pasarnya hampir mencapai 2 juta per tahun atau senilai Rp6 triliun.
“Khususnya produk AC, impor produk OEM dari China arusnya semakin deras lagi, karena pemerintah China memberikan fasilitas Export Tax Rebate hingga 17% bagi eksportir di negaranya,” jelas Daniel.
Menurutnya, produksi dalam negeri sangat sulit untuk bisa bersaing dengan produk impor dari China yang telah mendapat insentif.
Melihat situasi tersebut, Daniel berharap pemerintah berpihak pada industri AC dalam negeri yang saat ini telah mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40%.
Dalam kondisi pasar dalam negeri yang cukup sulit saat ini, pelaku industri juga harus bersaing pula dengan produk impor China yang bersubsidi.
“Di sisi lain sejak pandemi ini harga bahan baku dan biaya logistik masih tinggi serta belum kembali normal,” kata Daniel.
Daniel juga berharap konsistensi kerja sama kementerian dan lembaga pemerintah terkait untuk menarik investasi AC masuk ke Indonesia dan menambah lapangan kerja baru, melalui berbagai instrumen peraturan seperti PI (Persetujuan Impor), SNI, Label Hemat Energi, syarat TKDN.
Daniel menjelaskan, selama ini Panasonic tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri AC di dalam negeri. Bahkan terus melakukan relokasi industrinya dan investasi guna meningkatkan TKDN serta nemperkuat struktur industri dalam negeri.
“Selain meningkatkan kualitas SDM Panasonic juga berusaha meningkatkan penguasaan teknologi di dalam negeri,” imbuh Daniel. (ATN)
Discussion about this post