ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia terus bergerak dan melompat lebih jauh untuk memperkuat eksistensinya di panggung global, salah satunya melalui ekspansi bisnis ke Laos.
Dalam pertemuan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, A.M. Fachir dengan Menteri pada Kantor Perdana Menteri Laos, Alounkeo Kittikhoun di Jakarta, salah satu agenda utama adalah upaya peningkatan volume perdagangan dan investasi di antara kedua negara.
Menteri Kittikhoun memimpin delegasi yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah dan pengusaha dari Laos yang mengunjungi Indonesia untuk merealisasikan kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara.
“Nilai total potensi perdagangan dan investasi dari kunjungan ini, yang mencakup kerja sama di bidang pertambangan, perkebunan, pengembangan kereta api, diperkirakan berjumlah lebih dari Rp. 28 triliun (USD 2 miliar),” tutur Wakil Menteri Fachir, dikutip dari siaran pers Kemlu, Jumat (30/8/2019).
Menteri Kittikhoun menjelaskan tentang rencana nasional Laos untuk mengembangkan sistem kereta api untuk meningkatkan konektivitas dalam negeri dan dengan kawasan.
Salah satu langkah konkrit untuk merealisasikan potensi ini adalah melalui nota kesepahaman yang telah ditandatangani antara Konsorsium Pembangunan Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Development Consortium) dengan Petrotrade dari Laos. Nota ini terkait pengaturan pembangunan jaringan kereta api dan implementasinya.
Ke depannya, diharapkan perusahaan Indonesia dapat turut membangun tidak hanya jaringan kereta api di Laos, namun juga ekspansi bisnis lainnya di Laos dan Asia Tenggara.
“Diplomasi ekonomi yang dilakukan Indonesia ini bertujuan untuk perkuat kerja sama ekonomi Indonesia-Laos yang langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat dan menghasilkan devisa bagi Indonesia.” imbuh Wakil Menteri Fachir.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kedua menteri membahas bagaimana Indonesia dan Laos, sebagai negara tetangga, dapat meningkatkan outward investment, intra-trade dan juga sinergi antara Pemerintah dan Sektor Bisnis. Kedua Menteri juga menjajaki pembentukan Komisi Perdagangan Bersama.
Wakil Menteri Fachir juga menekankan bahwa kerja sama ekonomi harus dilakukan di tingkat kawasan. “Indonesia dan Laos bekerja sama erat dalam merealisasikan Komunitas Ekonomi ASEAN dan inisiatif ekonomi lainnya di kawasan, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP),” papar Wakil Menteri Fachir kepada Menteri Kittikhoun.
Langkah yang diambil ini bertujuan untuk meningkatkan akses perdagangan, menurunkan hambatan perdagangan dan meningkatkan arus investasi di kawasan.
Selama berkunjung di Indonesia, delegasi Laos mengunjungi beberapa fasilitas BUMN Indonesia dan melakukan pertemuan dengan para direksi BUMN, termasuk PT Timah, PT Bukit Asam, PT Petrokimia Gresik, PT Perkebunan Nusantara, dan PT INKA. Mereka juga bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara. (AT Network)
Discussion about this post