ASIATODAY.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), Silmy Karim dipercaya menjadi Chairman South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI).
SEAISI merupakan organisasi produsen besi dan baja yang anggotanya terdiri Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.
Menurut Silmy, SEAISI berperan penting dalam memfasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh para produsen baja di Asia Tenggara.
Saat ini, industri besi dan baja di Asia Tenggara telah menjadi katalis aktvitas ekonomi bagi negara-negara di kawasan tersebut.
“SEAISI juga telah menjadi pusat data dan informasi yang berkaitan dengan aturan industri, kebijakan, dan ekonomi yang berguna bagi pengembangan industri baja di Asia Tenggara selanjutnya,” kata Silmy dalam keterangan resminya, Senin (23/5/2022).
Silmy memandang, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian utama di organisasi ini.
Pertama, peningkatkan utilisasi kapasitas produksi baja di Asia Tenggara dalam tingkat ekonomis untuk jangka panjang.
Kedua, meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja di Asia Tenggara, mengakselerasi investasi, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Terakhir adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Semua hal tersebut nantinya akan menguatkan negara-negara anggota SEAISI dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami juga terus berupaya memperjuangkan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi gempuran baja-baja impor yang datang dari luar Asia Tenggara,” imbuh Silmy.
Dia menuturkan, SEAISI mendorong negara-negara anggotanya untuk mengaplikasikan teknologi baru dalam bidang konstruksi baja, pengembangan digitalisasi pada industri baja. SEAISI juga mendorong anggotanya meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan dengan menerapkan industri hijau yang diaplikasikan pada industri baja yang saat ini mulai gencar dilakukan di negara-negara Eropa dan Jepang.
“SEAISI turut mendukung proses pemulihan industri baja pasca pandemi Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara serta terus memberikan kontribusinya untuk kemajuan industri baja di Asia Tenggara,” jelas Silmy.
Sebagai referensi, SEAISI yang didirikan pada tahun 1971 juga pernah dipimpin oleh Direktur Utama KRAS Tungki Ariwibowo pada periode 1978-1980. Saat itu Tungki juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Pembangunan VI. (ATN)
Discussion about this post