ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Singapura siap mengucurkan anggaran senilai 1 miliar dolar Singapura atau lebih dari Rp10 triliun untuk memperbaiki perumahan yang telah dibangun publik dan swasta dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Menteri Pengembangan Nasional Singapura Lawrence Song, proyek tersebut bisa menjadi bantalan bagi para pelaku usaha negara itu ditengah iklim perekonomian yang mengalami banyak ketidakpastian saat ini.
Salah satu yang menjadi komponen utama dari proyek tersebut adalah perluasan Program Perbaikan Perumahan, yaitu dengan merenovasi setidaknya 55.000 apartemen yang sudah berumur 30 tahun atau lebih dengan memperbaiki jalanannya, pintu-pintu, hingga kamar mandi.
“Dana tersebut juga akan digunakan untuk memperbarui fasilitas umum seperti taman bermain anak-anak serta memperbaiki fasilitas di perumahan-perumahan pribadi dengan trotoar baru yang lebih lebar dan beberapa jalur baru untuk difabel,” ungkapnya seperti dilansir dari Bloomberg, Senin(14/10/2019).
Dalam beberapa waktu belakangan, Singapura terus meningkatkan sejumlah kemudahan yang diberikan berkaitan dengan pemilikan properti. Pada September 2019, Pemerintah Singapura mengelurkan aturan agar bisa membuat harga properti lebih murah.
Pada bulan sebelumnya, Negeri Singa juga merevisi kebijakan yang mengenakan pajak kepada tertentu pada pengembang untuk meningkatkan guna propertinya dan membangun proyek dengan ukuran lebih besar.
Hal itu juga mengikuti aturan yang sudah dikeluarkan pada Maret 2019, termasuk menambah pengembangan properti residensial dan hotel dengan mendorong perusahaan untuk mengganti ruang perkantoran menjadi lebih banyak ruang terbuka hijau seperti taman, serta pusat belanja untuk penunjang kehidupan.
Meskipun Singapura masih akan mendapat tambahan apartemen, harga properti residensial masih akan mengalami kenaikan setelah adanya sejumlah aturan yang diluncurkan sejak Juli 2018.
Aturan-aturan tersebut termasuk meningkatkan batasan pajak untuk pemilik rumah kedua dan pembeli asing. Selain itu, juga ada pengetatan batasan Loan-to-Value (LTV) agar bisa diberikan oleh institusi pembiayaan.
Dari sisi pasar, kelas atas dan hunian mewah mengalami penguatan. Data Urban Redevelopment Authority menunjukan adanya kenaikan biaya 1,9 persen untuk apartemen kelas atas di lokasi strategis dan pusat sepanjang kuartal III/2019.
Secara keseluruhan, harga properti residensial Singapura naik 0,9 persen. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post