ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia diingatkan untuk mewaspadai dampak perang dagang yang terus berkecamuk antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasalnya, dengan situasi global yang rumit saat ini, perang dagang berpotensi menggilas ekonomi Indonesia.
Menurut Country Director of the World Bank Indonesia Rodrigo Chaves, Indonesia sudah pasti akan terkena perang dagang antara AS dan China ini. Sebagai negara pengekspor komoditas, kondisi ekonomi global bisa memberi efek terhadap perekonomian Indonesia.
“Yang paling terlihat, dampak dari pelemahan ekonomi dunia karena perang dagang ini, jelas perekonomian Indonesia juga melemah. Jika ekonomi dunia melemah, ekonomi Indonesia juga akan melemah, karena Indonesia adalah negera pengekspor komoditas, sehingga ini menjadi tantangan besar,” terang Rodrigo usai pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Rodrigo mengungkapkan, kondisi ekonomi dunia adalah hal yang rumit untuk diselesaikan saat ini. Perang dagang dua negara besar ini, tak hanya memperlambat ekonomi dunia, tapi juga menyulitkan investasi.
“Ekonomi dunia adalah area yang rumit. Perang dagang antara dua negara besar ini melemahkan ekonomi dunia. Berinvestasi jadi tidak memungkinkan, hal ini akan meresahkan seluruh pihak,” jelas Rodrigo.
Indonesia tentu perlu mempersiapakan langkah antisipasi sebelum semuanya terlambat. Karena itu, pihaknya pun membicarakan beberapa upaya untuk mendorong perekonomian Indonesia berasama Menko Maritimim Luhut Binsar Pandjaitan. Salah satu agenda yang dibahas terkait upaya memacu Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Langsung di Indonesia.
“World Bank punya kolaborasi kuat dengan Pak Luhut. Dia berdiskusi dengan kami, jadi ide kami di Indonesia, ia harus meningkatkan FDI di negara ini. Dan bagaimana memposisikan Indonesia lebih baik ketika berhadapan dengan kondisi ekonomi global,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post