• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Soal Taiwan, PM Australia Ingatkan Beijing Belajar dari Kesalahan Rusia

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 28, 2022
in News
2 min read
0
Soal Taiwan, PM Australia Ingatkan Beijing Belajar dari Kesalahan Rusia 1

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyoroti ambisi China yang bertekad untuk mengambilalih Taiwan.

Albanese mengingatkan China untuk belajar dari “kegagalan strategis Rusia” yang melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Pernyataan PM Albanese disampaikan di saat dirinya bertolak menuju Eropa untuk menghadiri pertemuan jajaran pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

RelatedPosts

China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan

Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal

Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak

BENCANA IKLIM: 549 Orang Tewas di Pakistan Akibat Banjir

Situasi Indo Pasifik Memburuk, China Tutup Ruang Dialog dengan AS

Berbicara dalam wawancara dengan Australian Financial Review saat dalam perjalanan ke Spanyol, PM Albanese mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah menyatukan negara-negara demokratis, “terlepas apakah mereka anggota NATO atau bukan, seperti Australia.”

Saat ditanya apa pesan yang harus diambil Pemerintah China dari invasi Rusia ke Ukraina, terutama dalam konteks ambisi Beijing terhadap Taiwan, PM Albanese mengatakan bahwa perang telah memperlihatkan kepada kita semua di saat “ada upaya memaksakan perubahan dengan kekuatan terhadap sebuah negara berdaulat,” maka perlawanan pasti akan terjadi.

Pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping menyatakan ambisinya dengan jelas untuk mengambil kembali Taiwan, dengan kekuatan jika memang diperlukan. China sejak lama menganggap Taiwan sebagai provinsi terpisah yang suatu saat akan kembali bergabung dengan Negeri Tirai Bambu.

Dalam beberapa tahun terakhir, China meningkatkan latihan militer udara dan laut sekitar Taiwan. Amerika Serikat (AS) dan para sekutu memandang aktivitas tersebut memperlihatkan pola agresi China terhadap Taiwan.

Pernyataan terbaru PM Albanese disampaikan di saat Australia dan China secara tentatif berusaha memulihkan pendekatan diplomatik. Pemerintahan PM Albanese baru berjalan lebih dari satu bulan.

Kendati ada upaya menuju pemulihan, masih ada banyak poin ketegangan antar kedua negara, termasuk mengenai berkembangnya pengaruh Beijing di Pasifik, pembatasan terhadap ekspor Australia dan penahanan dua individu berkewarganegaraan China-Australia.

Saat ini PM Albanese akan bergabung dengan pemimpin Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru dalam KTT NATO di Spanyol. Dari sana, ia akan terbang ke Paris untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

PM Albanese telah diundang untuk mengunjungi Ukraina oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi apakah orang nomor satu di Negeri Kanguru itu akan melakukannya. (ATN)

Tags: Indo Pasifik
Previous Post

Parlemen Indonesia Dipercaya Jadi Tuan Rumah Forum Parlemen ASEAN Drug Free

Next Post

G7 dan G20 Didesak Turun Tangan Atasi Krisis Pangan Global

Related Posts

China Mulai Operasi Militer, Taiwan Minta Dukungan Solidaritas Indonesia
News

China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan

August 7, 2022
Auto Draft
Diplomat Corner

Blinken Tegaskan AS Paling Depan Membela Filipina jika Diserang di Laut China Selatan

August 7, 2022
Indonesia Tegaskan Tak akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Diplomat Corner

ARF dan EAS: Indonesia Soroti Potensi Konflik di Kawasan Indo Pasifik

August 7, 2022
Situasi Indo Pasifik Memburuk, China Tutup Ruang Dialog dengan AS
News

Situasi Indo Pasifik Memburuk, China Tutup Ruang Dialog dengan AS

August 6, 2022
Taiwan Komitmen Perangi Kejahatan Siber Internasional
News

Operasi Intelijen: Ahli Rudal Taiwan Tewas di Kamar Hotel

August 6, 2022
Indonesia Dorong Relasi ASEAN-Australia, Selandia Baru dan UE Ciptakan Stabilitas Indo Pasifik
Diplomat Corner

Diplomat Korea Utara Hadir di ASEAN Regional Forum

August 6, 2022
Next Post
G7 dan G20 Didesak Turun Tangan Atasi Krisis Pangan Global

G7 dan G20 Didesak Turun Tangan Atasi Krisis Pangan Global

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • China Umumkan Latihan Militer Terbaru dengan Amunisi Sungguhan
  • Indonesia Potensi Merugi Rp2,5 Triliun Akibat Tambang Timah Ilegal
  • Hungaria dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi dan Talenta Digital
  • 10 Perusahaan Korea Selatan Komitmen Investasi Rp100,69 Triliun di Indonesia
  • Agresi Israel di Gaza, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian