ASIATODAY.ID, CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyoroti ambisi China yang bertekad untuk mengambilalih Taiwan.
Albanese mengingatkan China untuk belajar dari “kegagalan strategis Rusia” yang melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Pernyataan PM Albanese disampaikan di saat dirinya bertolak menuju Eropa untuk menghadiri pertemuan jajaran pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Berbicara dalam wawancara dengan Australian Financial Review saat dalam perjalanan ke Spanyol, PM Albanese mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah menyatukan negara-negara demokratis, “terlepas apakah mereka anggota NATO atau bukan, seperti Australia.”
Saat ditanya apa pesan yang harus diambil Pemerintah China dari invasi Rusia ke Ukraina, terutama dalam konteks ambisi Beijing terhadap Taiwan, PM Albanese mengatakan bahwa perang telah memperlihatkan kepada kita semua di saat “ada upaya memaksakan perubahan dengan kekuatan terhadap sebuah negara berdaulat,” maka perlawanan pasti akan terjadi.
Pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping menyatakan ambisinya dengan jelas untuk mengambil kembali Taiwan, dengan kekuatan jika memang diperlukan. China sejak lama menganggap Taiwan sebagai provinsi terpisah yang suatu saat akan kembali bergabung dengan Negeri Tirai Bambu.
Dalam beberapa tahun terakhir, China meningkatkan latihan militer udara dan laut sekitar Taiwan. Amerika Serikat (AS) dan para sekutu memandang aktivitas tersebut memperlihatkan pola agresi China terhadap Taiwan.
Pernyataan terbaru PM Albanese disampaikan di saat Australia dan China secara tentatif berusaha memulihkan pendekatan diplomatik. Pemerintahan PM Albanese baru berjalan lebih dari satu bulan.
Kendati ada upaya menuju pemulihan, masih ada banyak poin ketegangan antar kedua negara, termasuk mengenai berkembangnya pengaruh Beijing di Pasifik, pembatasan terhadap ekspor Australia dan penahanan dua individu berkewarganegaraan China-Australia.
Saat ini PM Albanese akan bergabung dengan pemimpin Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru dalam KTT NATO di Spanyol. Dari sana, ia akan terbang ke Paris untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
PM Albanese telah diundang untuk mengunjungi Ukraina oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi apakah orang nomor satu di Negeri Kanguru itu akan melakukannya. (ATN)
Discussion about this post