ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Pulau Sulawesi pada tanggal 15 Januari 2021 dini hari, telah menimbulkan korban jiwa dan ratusan orang mengalami luka-luka, serta kerusakan pada rumah penduduk, sehingga ribuan orang harus dievakuasi.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu telah menginstruksikan Direktur Jenderal Departemen Urusan Asia Pasifik, Larry Tseng, untuk berkomunikasi dengan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Budi Santoso, dan menyampaikan ucapan dukacita atas nama Pemerintah dan masyarakat Taiwan, serta menawarkan pemberian bantuan apabila diperlukan.
Budi Santoso mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang disampaikan oleh pemerintah serta masyarakat Taiwan, dan akan segera menyampaikan hal tersebut kepada Pemerintah RI.
Kantor Perwakilan Taiwan di Jakarta dan Surabaya juga telah menyampaikan ungkapan dukacita kepada Pemerintah Indonesia. Berdasarkan informasi yang diterima oleh Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia, saat ini tidak ada warga negara Taiwan yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
“Kementerian Luar Negeri (MOFA) serta kantor perwakilan di Jakarta dan Surabaya akan terus memperhatikan perkembangan yang terjadi di Sulawesi pasca-bencana, serta berkomunikasi dengan instansi berwenang, dan warga negara Taiwan yang berada di Sulawesi, untuk memberikan bantuan sebagaimana diperlukan,” demikian pernyataan MOFA dikutip Selasa (19/1/2021).
Korban Jiwa Bertambah Jadi 84 Orang
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia melaporkan hingga pk.14.00 WIB Senin (18/1/2021), tercatat sudah 84 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar dalam keterangan pers, mengatakan 73 orang meninggal ditemukan di Kabupaten Mamuju, 11 orang di Majene, dan 18 orang selamat dan berhasil dievakuasi.
Selain itu, tercatat 679 orang luka ringan serta terdapat 253 orang mengalami luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.
Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa dengan magnitudo 6,2. Sebanyak 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene dan 15.014 orang lainnya mengungsi di Kabupaten Mamuju. (ATN)
Discussion about this post