ASIATODAY.ID, BARCELONA – Spanyol telah menjadikan isu energi sebagai prioritas untuk 2023. Pada Selasa (10/1/2023), pemerintah Spanyol menyetujui tiga kebijakan yang berkaitan dengan energi dalam rapat kabinet pertamanya tahun ini.
Pemerintah Spanyol juga akan mengusulkan reformasi pasar listrik ke Uni Eropa (UE) pada Maret untuk memerangi volatilitas harga dengan memilih kontrak jangka menengah dan panjang dengan produsen energi terbarukan serta mengurangi peran pasar harian, dan juga mengalihkan gas ke pasar yang menjamin pasokan jika terjadi kekurangan dalam produksi energi terbarukan.
“Kami pikir itu merupakan respons terbaik terhadap sistem saat ini, yang tidak siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan dan, seperti yang telah kita lihat dengan penuh keprihatinan, dalam kondisi yang tidak siap untuk menghadapi situasi penuh tekanan seperti yang kita alami dalam beberapa bulan terakhir,” kata Teresa Ribera, Menteri Transisi Ekologi dan Tantangan Demografis Spanyol, dilansir Xinhua.
Pemerintah juga menginginkan agar “pengecualian Iberia”, yang membatasi harga gas di Spanyol dan Portugal menjadi rata-rata 48 euro (1 euro = Rp16.535) per megawatt-jam (MWh), diperpanjang hingga akhir 2024.
“Melihat efisiensi dari solusi ini yang telah diterapkan di dua negara Semenanjung Iberia, kami berharap skema itu dapat terus diberlakukan demi kepentingan semua rumah tangga Spanyol dan struktur produktif kami,” jelasnya.
Sementara itu, kabinet tersebut menyetujui keputusan yang memberikan lampu hijau kepada empat proyek hidrogen hijau yang disetujui oleh UE beserta subsidi senilai 74 juta euro. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post