ASIATODAY.ID, JAKARTA – Super Garuda Shield 2022 menjadi barometer kepemimpinan Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
Demikian diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Australia Letnan Jenderal Simon Stuart saat berbicara mengenai latihan Super Garuda Shield yang diikuti pasukannya untuk kali pertama.
“Kami sangat menghargai undangan yang diberikan. Saya pikir undangan ini menjadi perubahan dari latihan yang dahulunya bersifat lebih bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia menjadi forum kerja sama regional multilateral,” kata Letnan Jendral Simon Stuart di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
“Hal ini tentu menjadi tanda kepemimpinan Indonesia di kawasan sebagai stakeholder kunci di ASEAN. Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia serta visi yang diperlihatkan Indonesia dan AS untuk mencari cara memperdalam dan memperluas kerja sama dari seluruh rekan di kawasan. Ini terutama untuk mencapai tujuan bersama. Tentunya sebuah kawasan Indo-pasifik yang bebas-terbuka,” imbuhnya.
“Ini adalah kunjungan keluar negeri pertama sejak ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Australia. Saya harap ini jelas sekali menandakan prioritas utama yang ditempatkan antara Angkatan Darat Australia dengan TNI,” tegasnya.
Menurut dia, hubungan ini memiliki sejarah panjang. Dirinya pun sangat menantikan memainkan peran untuk memperkuat hubungan tersebut dan menjadi bagian memimpin bab berikutnya dalam hubungan antara kedua militer.
Angkatan Pertahanan Australia untuk pertama kalinya mengikuti Latihan Garuda Shield. Sebuah latihan militer bersama selama dua minggu yang secara historis diadakan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS.
Letnan Jenderal Stuart yang mulai menjabat sebagai Kepala Angkatan Darat Australia pada 2 Juli 2022, saat ini berada di Indonesia untuk menghadiri upacara pembukaan Latihan Garuda Shield di Baturaja, Sumatera Selatan, Indonesia.
Letnan Jenderal Stuart mengatakan, “Indonesia adalah prioritas hubungan luar negeri pertama saya sejak memulai tugas ini. Sangatlah penting untuk selalu meningkatkan kerja sama yang telah terjalin antara kedua Angkatan Darat kita.”
“Australia akan fokus pada latihan sebagai sarana untuk terus meningkatkan respons militer dan membangun hubungan kerja sama dengan Indonesia. Dengan menyatukan kekuatan yang kita miliki, kita akan terus membangun keyakinan dan kepercayaan yang langgeng,” tambah Letnan Jenderal Stuart.
90 tentara Australia akan berpartisipasi dalam latihan ini, berfokus pada interoperabilitas persenjataan gabungan melalui kesempatan untuk berlatih dengan militer Indonesia, dan tentu saja, memperkuat hubungan militer bilateral Australia-Indonesia.
Satu kompi infanteri dari Batalyon ke-5 Brigade Tempur 1 di Darwin, serta pengamat dari Komando Operasi Khusus dan Pusat Latihan Tempur akan berpartisipasi dalam latihan ini. (ATN)
Discussion about this post