ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pertemuan World Health Assembly (WHA) tahun ini dilaksanakan via telekonferensi, dan telah dimulai pada tanggal 18 Mei kemarin pada pukul 18.00.
Menteri Kesehatan, Chen Shih-chung, dan Menteri Luar Negeri, Wu Jau-shieh, menyatakan kecewa dan sangat menyayangkan tindakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan tahun ini. Chen Shih-chung juga mengatakan pihaknya akan segera melayangkan surat protes kepada sekretariat WHO.
Chen Shih-chung menjelaskan topik utama yang paling menjadi perhatian WHO saat ini adalah virus corona Wuhan (Covid-19), dan Taiwan memiliki cukup pengalaman dalam menangani wabah tersebut yang bisa dibagikan kepada komunitas internasional, tetapi Taiwan malah tidak diundang untuk berpartisipasi.
“Tindakan tersebut merupakan kerugian besar untuk WHO sendiri, karena tidak menarik pelajaran dari negara lain, dan juga sangat merugikan masyarakat Taiwan,” terang Chen dalam konferensi pers, Selasa (18/5/2020).
Chen Shih-chung menyerukan agar WHO menolak campur tangan politik dari oknum negara tertentu, karena tidak seharusnya ada negara yang dikesampingkan untuk berpartisipasi dalam pertemuan WHA.
Wu Jau-shieh menyatakan penyesalan dan ketidakpuasan atas sikap WHO tunduk pada tekanan yang dilancarkan oleh pemerintah Tiongkok, dan mengabaikan hak kesehatan 23 juta masyarakat Taiwan.
Karena wabah yang sedang terjadi, pertemuan WHA tahun ini diperpendek dan akan digunakan untuk membahas masalah wabah virus corona Wuhan.
Sedangkan pembahasan mengenai dukungan dari negara-negara sahabat diplomatik dan negara-negara sehaluan terhadap partisipasi Taiwan, akan dilaksanakan pada pertemuan WHA berikutnya akhir tahun ini.
Wu Jau-shieh menjelaskan bahwa untuk mewujudkan semangat “Taiwan can help, and Taiwan is Helping” (Taiwan dapat membantu, dan Taiwan sedang membantu), pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai organisasi medis di dalam negeri untuk membagikan pengalaman Taiwan menangani wabah dengan komunitas internasional melalui telekonferensi.
“Selain itu, setelah memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi, Taiwan juga telah mendonasikan alat pelindung diri kepada negara-negara yang membutuhkan,” jelasnya.
Hingga saat ini, Taiwan telah mendonasikan 27,5 juta masker, 131 perangkat pendeteksi suhu tubuh, 35 ribu termometer digital, dan 250 set mesin pendeteksi suhu tubuh otomatis.
Wu Jau-shieh mengatakan Kementerian Luar Negeri (MOFA) tengah merencanakan pemberian bantuan tahap keempat, yang meliputi 23,5 juta masker, 1,16 juta masker N95, 170 ribu pakaian pelindung, 600 ribu baju medis (scrubs), 80 ventilator, 34 alat pendeteksi cepat virus corona Wuhan, dan 500 ribu quinine.
Kepedulian yang disampaikan Tiongkok hanya sebatas kata-kata, sedangkan pada kenyataanya mereka terus-menerus merampas hak kesehatan masyarakat Taiwan.
Wu Jau-shieh menyerukan kepada sekretariat WHO untuk mendengar aspirasi komunitas internasional, bersikap profesional, netral, dan menolak campur tangan Tiongkok, serta mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam seluruh pertemuan, mekanisme, dan kegiatan WHO. (ATN)
Discussion about this post