ASIATODAY.ID, TAIPEI – Taiwan kini menjelma menjadi kekuatan baru sebagai pemimpin industry semikonduktor global.
Dalam industri hulu, tengah dan hilir semikonduktor global, Taiwan memiliki sumber daya manusia yang profesional dan kawasan industri semikondukor terlengkap di dunia. Produk semikonduktor juga memiliki pangsa pasar global yang sangat baik di setiap industri.
Dalam keterangan tertulis, Rabu (6/1/2021) disebutkan industri original equipment manufacture (OEM) wafer, berdasarkan survei yang dilakukan oleh organisasi penelitian TrendForce pada Desember 2019, pangsa pasar global Taiwan di industri OEM wafer mencapai 63 persen, menempati peringkat pertama di dunia. TSMC Taiwan adalah yang terbesar dalam manufaktur wafer global. Pabrik-pabrik sains dan teknologi internasional yang besar berlomba-lomba untuk memesan. Baik itu teknologi militer kelas atas, teknologi luar angkasa, ponsel pintar, mobil tanpa pengemudi, atau asisten suara cloud cerdas, lebih dari separuh wafer semikonduktor yang digunakan dalam teknologi baru ini adalah made in Taiwan.
Industri pengemasan dan pengujian Taiwan juga menempati urutan pertama di dunia, dan industri desain IC-nya menempati urutan kedua di dunia, kedua setelah Amerika Serikat. Menurut statistik pada kuartal kedua tahun 2020, 4 dari 10 pabrik wafer top dunia adalah perusahaan Taiwan (TSMC, UMC, World Vanguard, Powerchip). Ada 6 dari 10 pabrik pengemasan dan pengujian teratas dunia juga berada di Taiwan (ASE, Siliconware, Powertech, KYEC, Chipmos, Hsinbong). Di antara 10 perusahaan desain IC teratas di dunia, ada 3 dari Taiwan (MediaTek, Novatek, Realtek).
Berdasarkan data Kementerian Perekonomian Taiwan, terdapat 247 perusahaan yang terdaftar di industri semikonduktor Taiwan pada tahun 2020. Pada tahun 2019, industri semikonduktor menyumbang 30 persen dari ekspor Taiwan dan 14 persen dari PDB negara.
Menurut Asosiasi Industri Semikonduktor Internasional (SEMI), total nilai produksi semikonduktor Taiwan pada tahun 2019 mencapai 2,66 triliun NTD, merupakan 16,9 persen dari total dunia, berada di peringkat ketiga dunia. Nilai produksi industri semikonduktor Taiwan diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,3 persen pada tahun 2020, meningkat hingga 16,7 persen.
Nilai produksi semikonduktor keseluruhan Taiwan akan mencapai 3,2 triliun NTD, melampaui Vietnam dan Korea Selatan, menempati peringkat kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), diantaranya, nilai produksi desain IC akan mencapai 850 miliar NTD, perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 22,7 persen. Nilai produksi manufaktur IC akan mencapai 1,8 triliun NTD, peningkatan tahunan sebesar 23,7 persen. Nilai produksi pengemasan dan pengujian IC akan mencapai 550 miliar NTD, peningkatan tahunan sebesar 10 persen.
Taiwan tidak hanya memiliki keunggulan dalam manufaktur teknologi dan rantai industri, tetapi juga memiliki daya saing global dalam biaya produksi. Selain itu, insinyur Taiwan memiliki kepribadian yang luar biasa dan kesabaran dalam menyelesaikan kendala manufaktur. Insinyur Taiwan yang luar biasa ini telah bekerja untuk menciptakan pencapaian besar kerajaan semikonduktor Taiwan.
Rantai industri semikonduktor Taiwan menjadi semakin penting di dunia, dan Taiwan memegang kendali perkembangan penting dalam memulai teknologi aplikasi masa depan. Perkembangan industri semikonduktor Taiwan sudah lebih dari 50 tahun sejak 1960-an. Alasan mengapa industri populer ini, yang akan mempengaruhi perkembangan global masa depan, lahir di Taiwan dan berkembang pesat bukanlah suatu kebetulan.
Kembali ke masa tahun 1973, ketika perekonomian Taiwan masih bergantung pada industri tradisional seperti tekstil dan pakaian, tak disangka perang Timur Tengah memicu krisis minyak global. Taiwan yang sepenuhnya mengandalkan impor minyak sangat menderita. Pada saat itu, pemerintah Taiwan memutuskan untuk mempromosikan sepuluh proyek pembangunan besar dan menguraikan cetak biru untuk pengembangan industri elektronik Taiwan, dan memutuskan untuk mengimpor teknologi semikonduktor dari Amerika Serikat. Pada tahun 1974, pemerintah dan Institut Penelitian Teknologi Industri Taiwan bersama-sama mempromosikan “Proyek Sirkuit Terpadu” dan memasukkan teknologi sirkuit terpadu ke Taiwan. Pada tahun 1976, Institut Penelitian Teknologi Industri mentransfer teknologi proses MOS 7.0μm dari RCA di Amerika Serikat dan mulai memproduksi IC pada jam tangan elektronik, dengan hasil kerja yang baik.
Maka pada tahun 1980, Institut Penelitian Teknologi Industri mengembangkan dan mendirikan perusahaan manufaktur IC pertama Taiwan, United Microelectronics Corporation (UMC). Pada bulan Desember di tahun yang sama, didirikan Taman Sains Hsinchu dan UMC menjadi pabrik yang pertama. Taman Sains Hsinchu dengan lingkungan bisnisnya yang baik, telah menarik banyak peminat yang mempunyai bakat teknologi dan investasi dari lokal maupun asing.
Sejak 1980-an, banyak perusahaan manufaktur dan desain IC telah didirikan, dan industri semikonduktor Taiwan berkembang sejak saat itu. Pada tahun 1984, Institut Penelitian Teknologi Industri mengambil alih “Proyek Sirkuit Terpadu Super Besar (VLSI)”. Dan tahun berikutnya mengundang Morris Chang, wakil presiden Global Texas Instruments (perusahaan semikonduktor terbesar di dunia pada waktu itu),yang juga kepala eksekutif peralatan umum, yang merupakan salah satu pengusaha terpengaruh dalam dunia industri semikonduktor Amerika Serikat untuk datang ke Taiwan menjabat sebagai ketua Institut Penelitian Teknologi Industri.
Pabrik eksperimental sirkuit terpadu 6 inci pertama Taiwan secara resmi selesai pada tahun 1986. Untuk memanfaatkan keuntungan ekonomi dari pabrik percobaan, atas saran Morris Chang dan dukungan dari penasehat politik Li Kwoh-ting, Perusahaan Manufaktur Sirkuit Terpadu Taiwan (selanjutnya disebut sebagai TSMC), mentransfer peralatan dan bakat dari proyek VLSI ke TSMC, dan mempelopori model OEM profesional untuk memberikan keuntungan penuh pada keunggulan Taiwan di bidang manufaktur.
Sejak berdirinya TSMC, perusahaan desain IC hanya perlu fokus pada desain produk, kemudian mempercayakan produk yang dirancang kepada TSMC untuk menghasilkan produksi energi, tidak perlu menyiapkan pabriknya lagi, sehingga perusahaan desain IC banyak bermunculan di Taiwan dan Amerika Serikat. Sejumlah besar perusahaan telah memainkan peran penting dalam komputer pribadi dan industri telekomunikasi sejak tahun 1990-an. Setelah TSMC berdiri, tersedia layanan OEM profesional, yang sangat mengubah dunia industri semikonduktor.
Sejak tahun 1990-an, industri semikonduktor Taiwan berangsur-angsur menjadi pembagian kerja vertikal, rantai industri dari hulu hingga hilir selesai secara bertahap. Selain TSMC dan UMC, perwakilan perusahaan di berbagai bidang juga meliputi ASE Holdings (akuisisi dengan Siliconware), MediaTek, Phison, Win, Macronix, Hwa ya Technology, Nanya Technology dan lainnya, bersama-sama menciptakan nilai produksi triliun NTD yang membanggakan bagi Taiwan, dan membangun posisi penting dalam kerajaan semikonduktor Taiwan.
Seberapa besar TSMC, yang didirikan oleh Morris Chang, bapak semikonduktor dalam rantai industri global?
Pada tahun 2016, TSMC melampaui IBM untuk pertama kalinya di Amerika Serikat, melampaui Intel di Amerika Serikat pada tahun 2017, dan kembali melampaui Samsung di Korea Selatan pada tahun 2019, menjadi produsen semikonduktor paling bernilai di dunia.
Saat ini, TSMC adalah manufaktur wafer terbesar di dunia, menguasai 56 persen pasar selama 9 tahun berturut-turut. Dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah pasar OEM wafer global adalah milik TSMC. Samsung Electronics memiliki pangsa pasar kurang dari 20 persen, menempati peringkat kedua. TSMC memiliki keunggulan mutlak karena teknologi proses yang canggih. 5nm telah diproduksi secara massal pada paruh kedua tahun ini, dan diundang oleh Amerika Serikat untuk mendirikan pabrik 5nm di Arizona. Proses manufaktur 5nm TSMC telah menjadi satu-satunya di dunia dan akan segera masuk ke proses 3 nanometer.
Kemampuannya untuk berdiri kokoh dalam industri semikonduktor global yang sangat kompetitif terletak pada kekuatan R&D yang kuat dan prosesnya untuk menjadi pesaing utama. Semikonduktor adalah induk dari berbagai inovasi industri. Baik AI (kecerdasan buatan) maupun 5G, yang akan membentuk dunia baru di masa depan, memiliki pengaruh penting yang mutlak.
Amerika Serikat telah memimpin dalam semikonduktor dan telah berhasil menahan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, terlihat bahwa semikonduktor sudah memiliki posisi strategis ekonomi yang penting. Taiwan berhasil mencegah pandemi di tengah maraknya pandemi global tahun ini. Produk semikonduktor Taiwan semakin populer di seluruh dunia, sehingga rantai pasokan industri elektronik global tidak akan menghadapi krisis pemutusan rantai akibat pandemi global. Ini merupakan kontribusi besar Taiwan bagi dunia teknologi pada tahun 2020.
Dengan munculnya “Perang Dingin Baru” antara Amerika Serikat dan Tiongkok, New York Times pada tanggal 14 bulan ini menerbitkan artikel khusus yang ditulis oleh Ruchir Sharma, Kepala Strategi Global di Morgan Stanley Investment Management.
Kemampuan Taiwan dalam memproduksi chip, terlepas dari teknologi atau pengaruh pasar, harus dihargai oleh semua negara yang mengembangkan teknologi. Seiring Perang Dingin AS-Tiongkok yang semakin intensif, peranan Taiwan akan terus meningkat.
Di masa lalu, pentingnya Taiwan diperhitungkan berdasarkan geopolitik, namun sekarang, Taiwan telah menjadi penghubung utama dalam rantai pasokan teknologi global, dan pengaruh Taiwan dalam teknologi bahkan melebihi pengaruhnya dalam geopolitik. Bobot pengaruh ekonomi ini akan terus meningkat dikarenakan perebutan hegemoni teknologi global. Ini menjadikan Taiwan sebagai salah satu negara terpenting di dunia.
Ekspor Produk Taiwan ke ASEAN Naik 10,7 Persen
Taiwan dan Tiongkok telah membentuk hubungan rantai pasokan selama bertahun-tahun. Tiongkok sangat bergantung pada produk komunikasi dan semikonduktor Taiwan, yang sebagian besar terdiri dari komponen, dan produk setengah jadi. Setelah diproses lebih lanjut oleh Tiongkok, produk yang sudah jadi diekspor ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Seiring dengan tren perkembangan teknologi, dan komunikasi jarak jauh (akibat wabah), permintaan terhadap komponen produk elektronik, alat komunikasi, serta perlengkapan mesin terus meningkat, dan hal tersebut turut mendorong arus ekspor barang komoditas ke Tiongkok.
Pada bulan Januari hingga November 2020, nilai ekspor produk Taiwan ke Tiongkok (termasuk Hong Kong) mencapai nilai US$136,74 miliar, atau 43,8 persen dari total nilai ekspor Taiwan (naik 14 persen). Alasan utama kenaikan tersebut adalah karena Tiongkok memulai kembali operasional sektor industri (setelah wabah) lebih cepat, dan sanksi yang diterapkan Amerika Serikat terhadap Huawei turut mendorong rantai industri dalam negeri untuk segera melakukan ekspor. Selain itu, karena wabah yang sedang terjadi, ekspor dari Taiwan ke negara-negara Asia Tenggara mengalami penurunan, sehingga persentase nilai ekspor Taiwan ke negara lain menurun, dan persentase ekspor ke Tiongkok meningkat.
Di samping itu, eratnya hubungan rantai industri Taiwan dan AS, serta dampak dari perang dagang antara AS dengan Tiongkok, di sepanjang tahun 2020 nilai ekspor Taiwan ke Amerika Serikat terus mengalami peningkatan. Kementerian Perekonomian (MOEA) juga membantu perusahaan Taiwan untuk berekspansi dan memasarkan produk mereka ke luar negeri melalui pameran online, khususnya untuk produk-produk unggulan yang sangat populer di pasar Eropa, Amerika Serikat, dan ASEAN, seperti peralatan olahraga dan sepeda.
Setelah wabah mulai merebak, stay at home economy (kegiatan ekonomi yang ditimbulkan oleh kecenderungan masyarakat untuk lebih banyak meluangkan waktu di rumah) dan tren perkembangan teknologi turut mendorong ekspor produk elektronik Taiwan ke luar negeri. Sejak bulan Oktober 2020, nilai ekspor Taiwan ke Eropa dan ASEAN mengalami pertumbuhan positif, pada bulan November nilai ekspor ke ASEAN naik 10,7 persen, nilai ekspor ke Eropa naik 6,8 persen, dan nilai ekspor ke AS naik 17,7 persen.
Seiring dengan perubahan yang terjadi secara global, para pelaku usaha sedang berupaya untuk melakukan penyesuaian rantai pasokan, di samping itu, kembalinya para pengusaha Taiwan untuk berinvestasi di dalam negeri, juga telah turut mendorong pertumbuhan ekspor produk Taiwan ke luar negeri.
MOEA terus berupaya untuk mempertemukan produk unggul Taiwan dengan kebutuhan yang ada di pasar Asia Tenggara, dan terus mengeksplorasi peluang usaha yang ada di negara-negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), khususnya di bidang teknologi pangan, smart city (kota pintar), E-Business, dan lain-lain.
MOEA juga melakukan pembinaan SDM dengan India, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, untuk membantu pengusaha Taiwan melakukan transformasi digital. Bagi pengusaha yang memiliki kebutuhan kapasiras produksi dalam jumlah besar, MOEA membantu mereka untuk memperluas rantai produksi ke negara-negara ASEAN. (ATN)
Discussion about this post