ASIATODAY.ID, CANBERRA – Kebakaran hutan yang melanda wilayah Australia menyisakan bencana ekologi.
Kebakaran yang terjadi sejak September 2019 lalu, telah membakar lebih dari separuh habitat 100 hewan dan tumbuhan, termasuk 32 spesies terancam punah. Sementara sejumlah pakar lingkungan khawatir krisis kali ini telah membuat lebih dari 1 juta hewan di Negeri Kanguru mati terbakar.
Tak hanya itu, krisis kebakaran hutan di Australia juga telah menewaskan 28 orang, merusak ratusan rumah dan menghanguskan jutaan hektare lahan.
Otoritas Australia mengatakan, upaya memastikan jumlah korban tewas dan juga dampak kerusakan akibat kebakaran hutan membutuhkan waktu hingga berpekan-pekan. Ini dikarenakan masih banyak area yang masih berbahaya untuk didatangi.
Dalam laporan terbaru Departemen Lingkungan dan Energi Australia, Senin 20 Januari 2020, disebutkan bahwa kebakaran hutan telah berdampak pada lebih dari 10 persen total habitat hewan dan tumbuhan di seantero negeri.
Lebih dari 80 persen habitat dari 49 spesies di Australia berada dalam zona kebakaran. Sementara untuk 65 spesies lainnya, habitat yang terbakar berkisar 50-80 persen.
Sally Box, komisioner Spesies Terancam Punah dari Departemen Lingkungan Hidup Australia, mengatakan bahwa laporan terbaru ini baru merupakan tahap awal dalam memahami dampak sebenarnya dari krisis kebakaran hutan.
“Beberapa spesies lebih rentan terkena api, dan beberapa area juga terbakar lebih hebat dari wilayah lain. Analisis lebih lanjut diperlukan sebelum kita dapat mengetahui dampak sepenuhnya dari bencana ini,” kata Box, melansir AFP.
Spesies terancam yang berada di zona kebakaran Australia meliputi 272 jenis tanaman, 16 mamalia, 14 kodok, tujuh reptil, empat serangga, empat ikan dan satu laba-laba.
Sementara dari 32 spesies terancam punah di Australia, sebagian besarnya adalah tumbuh-tumbuhan. Sementara sisanya termasuk spesies kodok, kura-kura dan tiga jenis burung. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post