ASIATODAY.ID, SHANXI – Sebuah tambang besi di provinsi Shanxi, China dikepung banjir pada 11 Juni lalu. Setidaknya, 11 orang tewas dalam kejadian itu.
Penemuan jasad korban tersebut dilaporkan oleh surat kabar Shanxi Daily pada Rabu (16/6/2021).
Sebanyak 13 dari 16 pekerja dikabarkan terperangkap di dalam tambang besi di Shanxi usai terjadinya musibah banjir pekan kemarin. 3 dari mereka berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke permukaan.
CGTN melaporkan, petugas keamanan masih berusaha mencari dua pekerja lain usai menemukan 11 korban tewas.
Sementara itu, sebuah atap di tambang batu bara di Shanxi roboh pada Rabu pagi ini, sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Tujuh pekerja dilaporkan terjebak di tambang tersebut.
Otoritas setempat telah berhasil menghubungi ketujuh pekerja, yang hingga kini dilaporkan berada dalam kondisi baik.
Sebuah lubang penyelamatan telah digali, dan makanan serta minuman telah dikirim ke bawah seiring berjalannya operasi penyelamatan.
Awal Juni lalu, 2 orang tewas dan 6 lainnya hilang dalam kecelakaan di sebuah tambang batu bara di China bagian pusat. Bulan lalu, pemerintah provinsi Henan telah menyetujui pembukaan kembali satu tambang batu bara yang dioperasikan Hebi, setelah sebelumnya ditutup karena dinilai melanggar aturan.
China terus melakukan inspeksi keselamatan kerja di tambang batu bara yang tersebar di seantero negeri. Inspeksi dilakukan saat para pekerja berusaha meningkatkan produksi dalam upaya memenuhi permintaan pasar.
Mei lalu, kabinet China mengaku hendak menstabilkan harga komoditas yang meningkat, termasuk di sektor batu bara. Di waktu bersamaan, kabinet juga mendorong usaha tambang untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan global.
Pada Januari tahun ini, 9 penambang ditemukan tewas dalam operasi penyelamatan di sebuah tambang emas di provinsi Shandong. Penemuan terjadi satu hari usai 11 penambang lain berhasil diselamatkan. (ATN)
Discussion about this post