ASIATODAY.ID, JAKARTA – Untuk menekan emisi karbon, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta siap memanfaatkan green energi atau energi baru terbarukan untuk menggerakkan rangkaian kereta moda raya terpadu.
“Untuk fase dua dan fase-fase selanjutnya secara serius MRT Jakarta sedang merencanakan penggunaan energi bersih dan terbarukan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Stasiun MRT Grab Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Terobosan ini menjadi salah satu mimpi William untuk membawa MRT Jakarta bisa signifikan mengurangi polusi udara. Hal ini mengingat mayoritas emisi yang ada di perkotaan bersumber dari transportasi.
“Dimasa depan, saya ingin melihat MRT memakai energi bersih, baru dan terbarukan, karena kalau sekarang kan dengan PLN walaupun pakai listrik tapi sumbernya datang dari batu bara,” imbuhnya.
Menurut William, energi bersih bisa berasal dari gas dan sebagainya. Sementara itu, energi baru terbarukan berasal dari matahari, angin, air, serta sumber lainnya.
“Kedepan, kami minta sumber-sumber MRT adalah energi baru dan bersih,” ungkap dia.
Sejauh ini, PT MRT sudah mengkaji berbagai langkah yang akan diambil sebelum benar-benar beralih dari energi listrik ke energi terbarukan.
“Kami mencoba melihat inisiatif-inisiatif pengurangan emisi salah satunya termasuk energi seperti apa yang akan kami dorong selanjutnya,” paparnya.
William mengatakan PT MRT Jakarta sangat terbuka bagi berbagai pihak yang berniat berkolaborasi dalam rangka mewujudkan inovasi ini. Salah satu pihak yang telah berkolaborasi adalah Yayasan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post