ASIATODAY.ID, PARIS – Ribuan orang turun ke jalanan Paris bagian utara untuk menentang Islamofobia yang telah memicu kritik dari pemerintah pusat dan juga kubu sayap kanan.
Aksi protes ini digelar usai terjadinya serangan terhadap sebuah masjid di kota Bayonne bulan lalu. Serangan tersebut dilakukan pria berusia 84 tahun, yang juga menembak dan melukai dua orang.
Banyak demonstran membawa spanduk kecaman atas serangan terhadap Islam. Sejumlah wanita mengenakan pakaian Muslimah saat berdemo, dan ada pula yang mengenakan cadar dengan warna bendera Prancis.
Menurut data grup Occurence yang telah dikonfirmasi beberapa media, termasuk AFP, sekitar 13.500 orang hadir dalam unjuk rasa di Paris utara. Unjuk rasa ini diserukan individu dan beberapa kelompok termasuk Collective against Islamophobia in France (CCIF).
Demonstrasi juga berlangsung saat debat mengenai penggunaan cadar kembali ramai dibicarakan di Prancis.
“Kami datang untuk mengingatkan, bahwa ada batasan dari rasa kebencian,” kata seorang pedemo bernama Larbi, pebisnis berusia 35 tahun, dilansir dari AFP, Senin (11/11/2019).
“Kami membuka diri atas kritik, tapi Anda tidak boleh melewati batasan tertentu,” tambah dia.
Asmae Eumosid, seorang wanita bercadar dari wilayah pinggiran Paris, ikut berunjuk rasa. Ia mengaku kesal karena wanita bercadar di Prancis diasosiasikan sejumlah orang sebagai sesuatu yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Ada begitu banyak omong kosong mengenai Islam dan wanita bercadar saat ini,” sebut Eumosid, wanita 29 tahun yang bekerja sebagai insinyur di industri otomotif.
Nadjet Fella, seorang perawat, mengaku kesal terhadap perlakuan sejumlah orang terhadap wanita bercadar. Meski dirinya sendiri tidak mengenakan cadar, ia tetap ikut dalam aksi protes.
“Meski saya memakai cadar, saya sakit saat melihat mereka yang menggunakannya diperlakukan tidak adil,” ungkap Fella.
Berdasarkan sejumlah data dan studi, populasi Muslim di Prancis mencapai lima hingga enam juta orang. Jika data tersebut benar, maka Islam telah menjadi agama terbesar kedua di Prancis — dan komunitas Muslim terbesar di Eropa. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post