• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Thursday, November 30, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home GREEN ENERGY

Terbesar di ASEAN, Indonesia Siap Bangun Industri Panel Surya Terintegrasi

by Redaksi Asiatoday
July 27, 2023
in GREEN ENERGY
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Investasi Rp1 Triliun, PT LEN Gandeng China Bangun Panel Surya di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). ist

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia siap membangun industri panel surya terintegrasi. Proyek pengembangan energi surya ini diperkirakan akan menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil energi surya terbesar di kawasan Asia Tenggara.

“Akan ada pengumuman besar soal peluncuran industri panel surya terintegrasi yang akan disampaikan oleh Presiden Jokowi akhir bulan (Juli) ini atau awal bulan depan (Agustus). Indonesia mungkin akan jadi yang terbesar di kawasan yang memiliki industri tenaga surya terintegrasi di kawasan ini untuk mendukung 23 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) dan net zero emission,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana pada acara ASEAN Solar Summit 2023 di Jakarta, Selasa (25/7).

Menurut Dadan, Pemerintah telah menggandeng sejumlah negara ASEAN sebagai mitra strategis untuk mewujudkan industri panel surya terintegrasi.

RelatedPosts

Needing an Investment of US$7.97 Billion, Indonesia is Exploring CCS/CCUS Collaboration with Korea

International Partner Group Welcomes the Launch of the CIPP JETP Indonesia Plan

PLN GREEN INITIATIVE: 21 Hydrogen Plants Officially Operating

“Ini akan membantu pencapaian target 23% energi baru terbarukan dan net zero emission. Ini juga akan membantu kawasan untuk mencapai target tersebut,” lanjutnya.

Dadan menyampaikan terkait peluang rencana kerja sama untuk membangun industri panel surya terintegrasi ini, termasuk mitra investor maupun lokasi pembangunan proyek.

“Sekarang kita sudah mengamankan partner, tapi saya tidak akan mengumumkan siapa. Diskusi sudah sangat intens. Kita sudah berkunjung ke sana. Mereka sudah kunjungan ke sini, sudah ada lokasi yang dipilih. Tapi nanti Presiden yang akan umumkan,” ungkap Dadan.

Menyoal skalanya proyek ini, Dadan menyampaikan, proyek tersebut memiliki skala yang cukup besar di atas 10 gigawatt (GW).

“Skalanya seperti apa? Kalau yang kita pahami, ini besar di atas 10 gigawatt, bahkan di atas itu. Jadi industri ini sangat besar, berasal dari (negara) produsen yang memiliki kontribusi market share yang signifikan di dunia produksi panel surya ini,” katanya.

Percepat Transisi Energi

Dadan menegaskan tenaga surya memiliki peran yang strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

“Indonesia melihat surya ini menjadi sumber energi terbarukan yang strategis. Kami ingin melihat energi terbarukan lainnya bisa menyediakan kontribusi yang cukup besar bagi bauran energi kita. Indonesia sudah siap,” tegasnya.

Pemerintah sendiri terus berkoordinasi dengan banyak pemangku kepentingan untuk menjadikan ASEAN sebagai hub penting di bidang transisi energi, paling tidak di kawasan Asia, khususnya dengan pengembangan energi surya.

Sebagai negara tropis, Indonesia tidak memiliki isu soal sumber energi matahari.

“Indonesia dan Singapura itu berbagi sumber yang serupa dalam hal sinar matahari. Bedanya, kita punya 2 juta kilometer persegi, sementara Singapura punya 700 kilometer persegi,” katanya.

Dadan mengatakan ASEAN juga punya target porsi energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi sebesar 23 persen sesuai ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC).

“Ini target bersama, jadi saat ini target kita memberikan kontribusi,” ungkapnya.

Adapun pasar tenaga surya di kawasan ASEAN tercatat cukup besar seiring dengan banyaknya negara-negara di kawasan ini yang telah memproduksi rantai pasok tenaga surya.

Dari total 73 gigawatt kapasitas manufaktur listrik tenaga surya di ASEAN, saat ini separuhnya dipasok oleh ASEAN.

“Indonesia juga berusaha memberikan kontribusi yang baik khususnya dalam penyediaan energi berkelanjutan, sehingga isu strategis surya ini bisa dipandang dalam peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN,” pungkasnya. (AT Network)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: ASEAN Solar SummitAsia Energy Transition InisiativeGreen EnergyTransisi Energi
Previous Post

Sistem Pangan Global ‘Rusak’, Kelaparan Kian Mengerikan

Next Post

Ocean Institute of Indonesia Jalin Kolaborasi Pukyong National University

Next Post
Ocean Institute of Indonesia Jalin Kolaborasi Pukyong National University

Ocean Institute of Indonesia Jalin Kolaborasi Pukyong National University

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • LNG Project in Masela Block Receives Additional Investment Worth US$ 1 Billion
  • COP28 Summit: Indonesia Emphasizes Global Collaboration to Overcome Climate Change
  • Workers in Indonesia National Strike, 100 Industries Paralyzed
  • Indonesia, Saudi, Brunei and IALA Agree to Cooperate in the Field of Shipping and Port Connectivity
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist