ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Bakal calon kandidat dari Partai Demokrat bertarung sengit dalam debat. Kandidat Joe Biden melontarkan suara keras terkait Uighur.
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersuara keras terkait pertanyaan apakah konflik militer AS dengan Tiongkok tidak terhindarkan?
“Yang harus kami jelaskan adalah bahwa kami tidak akan mematuhi apa yang telah mereka lakukan. Satu juta warga Uihgur berada di kamp konsentrasi,” kata Biden merujuk pada dugaan diskriminasi terhadap Uighur di Xinjiang, seperti dikutip Time, Jumat (20/12/2019).
Dia menambahkan bahwa membangun militer di Asia mungkin diperlukan untuk menghentikan Tiongkok.
“Kita harus memindahkan 60 persen kekuatan laut kita ke bagian dunia itu untuk memberikan perlawanan. Pada kenyataannya, Tiongkok mengerti bahwa mereka tidak akan melangkah lebih jauh, kita akan berada di sana untuk melindungi orang lain,” kata Biden.
“Kami tidak harus berperang, tetapi kami harus menjelaskan bahwa ini sejauh yang Anda bisa, Tiongkok,” ujar Biden.
Pemerintah Tiongkok telah lama berjuang dengan 11 juta populasi Uighur yang kuat. Beberapa tahun terakhir telah menahan 1 juta atau lebih Uighur dan minoritas lainnya di kamp-kamp.
Boikot Olimpiade
Kandidat lain yakni, Wali Kota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg mengusulkan boikot Olimpiade Beijing 2022 untuk menghadapi pelanggaran dari Tiongkok.
“Cara apa pun harus dilakukan dalam berurusan dengan Tiongkok,” jelasnya.
Buittigieg dan kandidat Partai Demokrat lainnya yang mencari nominasi presiden partai mereka, sedang mengadvokasi berbagai kebijakan sebagai tanggapan terhadap kamp penahanan massal Tiongkok untuk Uighur dan minoritas Muslim yang dominan lainnya.
Sementara miliuner Tom Steyer menekankan perlunya hubungan dengan Tiongkok. Baginya, Tiongkok adalah ‘musuh’ sekaligus rekan untuk memerangi tantangan perubahan iklim global. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post