ASIATODAY.ID, JAKARTA – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyambut antusias bergabungnya Expedia Group dan perusahaan hotel global Accor untuk memperluas komitmen mereka pada Sustainable Tourism Pledge (Ikrar Pariwisata Berkelanjutan).
UNESCO pekan lalu telah mengumumkan bahwa Indonesia termasuk di antara 7 negara yang mendapatkan bantuan dari Jerman. Kesepakatan ini akan melibatkan 3.358 hotel Accor di seluruh dunia untuk mempromosikan kelestarian lingkungan dan pariwisata berkelanjutan secara global.
Ikrar Pariwisata Berkelanjutan UNESCO mempromosikan praktik yang bertanggung jawab, ketahanan masyarakat, dan konservasi warisan dengan tujuan akhir mengubah sifat dan dampak pariwisata global.
Melalui The Pledge ini, para pihak berkomitmen mendukung pengurangan dan penghapusan plastik sekali pakai serta mempromosikan ekonomi dan budaya lokal.
The Pledge diluncurkan pada Oktober 2019 dengan Otoritas Pariwisata Thailand, UNESCO, dan Grup Expedia sebelumnya memperoleh tanda tangan dari 500 hotel Accor di Thailand yang menuliskan nama mereka pada Pledge on a Thai microsite yang didirikan pada 2020.
Perluasan The Pledge terjadi pada saat kesadaran dan permintaan wisatawan akan praktik keberlanjutan pariwisata terus tumbuh, dengan Millennials dan Gen Z memimpin dengan kesadaran lingkungan yang meningkat.
“Yang penting, para pelancong muda ini—hingga usia 40 tahun—berbagi keprihatinan yang meningkat atas dampak lingkungan yang disebabkan oleh traveling, yang mungkin dikaitkan dengan akibat yang disebabkan oleh Covid-19,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dikutip dari keterangan UNESCO, Senin (8/3/2021).
Dengan bergabungnya Accor dan Grup Expedia melalui inisiatif UNESCO, Pledge kini telah menjangkau hampir 100 negara, mempromosikan pariwisata berkelanjutan secara global.
UNESCO juga pekan lalu mengumumkan bahwa Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan telah menyediakan 2 juta euro untuk membantu memperluas Pledge ini di tujuh negara meliputi Indonesia, Bosnia-Herzegovina, Kamboja, Georgia, Kenya, Namibia, dan Vietnam.
Program ini akan membantu upaya UNESCO untuk membuat pariwisata muncul lebih kuat dari krisis Covid-19 dan mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor tersebut.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyatakan upaya kolektif menjadi lebih penting karena pandemi telah menghantam sektor pariwisata dan budaya dengan keras.
“Kami berharap upaya Jerman, Accor, dan Expedia, akan mendorong pemain besar lainnya di sektor ini untuk bergabung dengan kami dan berinvestasi dalam menawarkan pariwisata yang lebih bertanggung jawab,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post