ASIATODAY.ID, BEIRUT – Sebuah proyek
bertajuk iHeritage tengah digarap oleh UNESCO dan didukung oleh Uni Eropa (UE).
Proyek ini didedikasikan untuk menjaga dan meningkatkan akses ke situs warisan dunia di Mediterania.
Lebanon menjadi salah satu negara yang turut bergabung dalam proyek iHeritage tersebut. Kebijakan Lebanon itu dilaporkan National News Agency, Senin (22/3).
Proyek ini menggabungkan enam negara dari cekungan Laut Mediterania yakni Italia, Mesir, Spanyol, Yordania, Portugal dan Lebanon.
iHERITAGE, Platform Mediterania TIK untuk Warisan Budaya UNESCO. Platform ini bertujuan untuk mempromosikan transfer teknologi lintas batas, Laboratorium Hidup, industri -Kolaborasi akademi dan pembuatan spin-off dan produk baru, menggunakan Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR).
Porsi Lebanon berjumlah sekitar 600.000 euro (Rp10,2 miliar) akan dicairkan di Lebanon oleh UNESCO bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Kota Byblos dan LAU. Porsi Lebanon itu diambil dari total anggaran untuk proyek sebesar 3,8 juta euro (US$ 4,5 juta atau Rp 64,8 miliar).
Aplikasi AR, VR dan MR akan diimplementasikan di enam negara tersebut, mulai dari efek piramida di Kairo, hingga barang antik Petra di Yordania, Palermo di Sisilia, Italia, beberapa situs arkeologi di Spanyol, diakhiri dengan kota Byblos di Lebanon.
Yayasan Louis Cardahi di Universitas Amerika Lebanon akan mengawasi proyek di Lebanon.
Direktur yayasan Rachid Chamoun mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk melibatkan masyarakat dalam serangkaian kegiatan yang mendorong sektor pariwisata budaya dan mendorong investasi di dalamnya. (ATN)
Discussion about this post