ASIATODAY.ID, JAKARTA – Uni Eropa (UE) menempatkan Taiwan sebagai mitra penting di Indo Pasifik.
Hal itu terungkap dalam laporan Komisi Eropa dan Pelayanan Aksi Eksternal Eropa (EEAS) bertajuk “Strategi Uni Eropa untuk Kerja Sama di Indo Pasifik”, yang dipublikasikan pada tanggal 16 September 2021.
Dalam laporan itu, EEAS menyoroti tindakan ekspansi militer China di kawasan Indo Pasifik yang menjadikan Laut Selatan, Laut Timur, dan Selat Taiwan sebagai kawasan sensitif, dan berkemungkinan membawa dampak terhadap keamanan dan kemakmuran Eropa.
“Uni Eropa menegaskan akan meningkatkan kerja sama di bidang industri semikonduktor dengan Taiwan, Jepang, Korea Selatan, serta negara-negara mitra lainnya, dan akan mempererat hubungan perdagangan bilateral dan investasi dengan mitra yang belum menandatangani perjanjian perdagangan dan investasi, termasuk Taiwan,” demikian bunyi laporan itu dikutip dari MOFA, Sabtu (2/10/2021).
Laporan tersebut untuk pertama kalinya mencantumkan Taiwan, dan menyampaikan keprihatinan terhadap situasi keamanan di Selat Taiwan, serta menyebut Taiwan sebagai mitra kerja sama penting bagi Uni Eropa di kawasan Indo Pasifik.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyambut baik pernyataan tersebut.
“Langkah Uni Eropa yang untuk pertama kalinya mencantumkan Taiwan dalam dokumen resmi Strategi Kerja Sama Indo Pasifik, sekali lagi memperlihatkan pentingnya keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di Selat Taiwan bagi kepentingan Uni Eropa di Indo Pasifik,” demikian respon MOFA.
MOFA yakin peningkatan kerjasama antara Uni Eropa dengan Taiwan di bidang semikonduktor, teknologi informasi dan komunikasi, serta industri strategis lainnya akan dapat membantu Uni Eropa untuk meningkatkan rantai nilai yang tangguh dan beragam, serta tercapainya tujuan Otonomi Strategis Terbuka Uni Eropa di era pasca pandemi.
Sebagai mitra sehaluan Uni Eropa yang menjunjung demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan penegakan aturan hukum, Taiwan akan terus meningkatkan kerja sama di bidang semikonduktor dan industri strategis lainnya, seperti ekonomi digital, energi ramah lingkungan, dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Taiwan menyerukan Uni Eropa untuk segera melakukan evaluasi penandatanganan Perjanjian Investasi Bilateral (BIA) dengan Taiwan, termasuk penetapan ruang lingkup, pelaksanaan dengar pendapat, dan pekerjaan persiapan lainnya. (ATN)
Discussion about this post