ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menempati posisi teratas dalam jumlah publikasi ilmiah internasional di tingkat ASEAN. Dalam empat tahun belakangan ini, peningkatan jumlah publikasi ilmiah Indonesia mengalami kemajuan pesat, setelah melampaui Thailand di 2017 Indonesia berhasil menggeser Singapura dan menduduki posisi kedua setelah Malaysia di 2018.
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemeterian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohammad Dimyati mengungkapkan, jumlah publikasi internasional Indonesia yang terindeks Scopus saat ini sebanyak 32.975. Dengan jumlah ini Indonesia bisa melampaui Malaysia yang sebelumnya memuncaki posisi ASEAN dengan selisih hanya tiga publikasi dengan Indonesia yakni 32.972 publikasi.
Scopus adalah pangkalan data pustaka yang mengandung abstrak dan sitiran artikel jurnal akademik. Scopus mengandung sekitar 22.000 judul dari 5.000 penerbit, 20.000 di antaranya merupakan jurnal tertelaah sejawat di bidang sains, teknik, kedokteran, dan ilmu sosial (termasuk kesenian dan humaniora).
“Saat ini target menjadi terbanyak di ASEAN sudah tercapai. Selanjutnya pemerintah akan terus mengejar kuantitas agar mampu menjadi tertinggi di Asia,” ujar Dimyati, saat menghadiri acara Industrial Technology Development (ITD) Expo 2019 di Jakarta, Rabu (24/9/ 2019).
Menurut dia, potensi untuk mengejar target itu sangat tinggi. Apalagi saat ini, ada 100.000 lebih potensi peneliti Indonesia yang bisa membuat publikasi, baik untuk tingkat nasional maupun internasional.
Jika Indonesia mampu menunjukkan keunggulan di bidang publikasi internasional kata dia, maka pekerjaan rumah yang paling berat selanjutnya adalah menuju implementasi hasil penelitian sehingga bisa dikomersialkan di dunia industry.
Adanya hilirisasi hasil teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang bisa dirasakan. Di antaranya produk-produk baru yang muncul yang akan meningkatkan produktivitas industri.
“Selain itu bisa menciptakan lapangan kerja baru yang bernilai tambah tinggi sebagai dasar dari fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa datang,” tandasnya. (AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post