ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan induk Google, Alphabet Inc., mencetak rekor dengan valuasi yang melampaui USD1 triliun pascareli di bursa. Valuasi ini menjadikan perusahaan teknologi AS itu sebagai yang keempat dengan valuasi raksasa setelah Apple dan Microsoft.
Saham Alphabet menguat pada setengah jam terakhir perdagangan Kamis (16/01/2020), dan ditutup di level USD1.450,16 atau naik 0,8 persen.
Dengan perolehan itu, Alphabet menjadi anggota terbaru klub perusahaan-perusahaan elit dengan kapitalisasi pasar 13 digit.
Hanya ada dua perusahaan asal AS lainnya yang telah melampaui valuasi USD1 triliun yakni Apple Inc. dengan valuasi sekitar USD1,38 triliun dan Microsoft Corp. dengan valuasi USD1,27 triliun.
Secara global, Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan minyak nasional Arab Saudi, memimpin dengan kapitalisasi pasar sekitar USD1,8 triliun per Januari 2020, berkat aksi penawaran umum perdana pada Desember 2019.
Amazon Inc. sempat masuk ke klub elit yang sama pada tahun lalu. Namun, posisi itu tidak bertahan lama dan kini perusahaan e-commerce itu harus mampu naik lebih dari 7 persen dari valuasi saat ini, yang sebesar USD931,1 miliar, untuk kembali melampaui USD1 triliun.
“Keempat perusahaan itu sejauh ini merupakan yang terbesar di Wall Street, dengan ukuran tersebut mereka berdampak besar pada arah pasar secara keseluruhan. Jika digabung, mereka mewakili lebih dari 15 persen dari bobot S&P 500,” demikian seperti dilansir Bloomberg, Jumat (17/01/2020).
Facebook Inc, yang memiliki valuasi USD632,9 miliar, menjadi saham AS terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar.
Sementara itu, perusahaan terbesar di luar sektor teknologi atau internet adalah Berkshire Hathaway Inc., yang bertengger di posisi keenam dengan valuasi sekitar USD559 miliar.
Kemajuan Alphabet di atas level USD1 triliun ini merupakan terobosan terbaru dari induk Google. Saham perusahaan naik 40 persen dari level terendah yang terjadi pada Juni 2019, dengan reli sebagian besar dipicu oleh optimisme terhadap prospek 2020, khususnya terkait pendapatan iklan.
Manajer Portofolio BMO Large-Cap Growth Fund Ernesto Ramos mempertahankan sahamnya dan bertaruh bahwa paparan Alphabet terhadap iklan online pada akhirnya akan membenarkan penilaian di atas rata-rata perusahaan.
Alphabet dijadwalkan untuk merilis laporan pendapatan kuartal IV/2019 pada 3 Februari 2020.
Dalam laporan terakhirnya, laba kuartal III/2019 tidak mencapai estimasi analis yang sekitar USD1,7 miliar, meskipun ekspektasi pendapatan tercapai bahkan lebih tinggi.
Berita itu tidak banyak berpengaruh pada sikap bullish investor terhadap perusahaan. Saham Alphabet memang sempat melemah pascalaporan tersebut dirilis, tapi kembali naik beberapa hari kemudian.
Meski demikian, para investor yang bearish membandingkan kondisi ini dengan apa yang dialami Amazon sebelumnya, di mana valuasinya jatuh di bawah USD1 triliun usai rekor keuntungannya berakhir pada Juli 2019.
Saham Amazon turun hampir 7 persen selama 6 bulan terakhir, dibandingkan dengan kenaikan 10 persen di S&P 500 secara keseluruhan. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post