ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda dinaikan statusnya dari waspada menjadi siaga.
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah gunung tersebut.
“Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) terhitung Minggu, 24 April 2022, pukul 18.00 WIB,” terang Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono.
Menurut Eko, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi terus menerus, dengan perubahan semula dominan abu menjadi tipe strombolian yang menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada pada 17 April 2022. Peningkatan ini diikuti dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan deflasi.
“Pada 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir dan masuk ke laut. Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus,” jelasnya.
Eko menjelaskan, dalam pemantauan dari magma yang berkorelasi dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini, terjadi adanya peningkatan SO2 yang signifikan mengindikasikan adanya suplai magma baru dan adanya material magmatik yang keluar ke permukaan berupa lontaran material pijar yang diikuti oleh aliran lava.
“Jumlah SO2 pada periode di atas mencapai 9,2 kilo ton. Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental serta pantauan emisi SO2 bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau ada kecenderungan meningkat dan belum menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik,” katanya.
Eko meminta bagi masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana setempat.
“Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada siaga (level III), masyarakat, pengunjung, wisatawan, atau pendaki tidak diperbolehkan mendekati gunung tersebut dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif,” imbuhnya.
Discussion about this post